Corona
…
Puisi Kehidupan sebagai salah satu contoh metode merenungkan segala permasalahan yang dihadapi. [keyword] Ini mampu melahirkan kebijaksanaan. Kebijaksanaan melalui penyusunan tiap-tiap bait puisi. Arti kehidupan bagi manusia salah satunya adalah bagaikan sebuah perjalanan panjang nan melelahkan. Kenapa tidak rehat sejenak untuk merenungkan apa yang terjadi.
Kutipan Kata Kehidupan bergambar di atas berjudul Corona karya Akmaltris
Kutipan dan quotes filosofis tentang hidup bisa ditemukan di kata bijak tentang kehidupan, sebagian berasal dari orang-orang terkenal.
Membuat sebuah puisi yang mungkin menjadi penyemangat dalam mencari jalan keluar bagi permasalahan yang ada. Atau minimal menghadirkan kedewasaan dan kebijaksanaan dalam berpikir. Renungan yang mampu meningkatkan pemahaman akan makna kehidupan. Bukan tidak mungkin melalui kumpulan puisi tentang kehidupan manusia khususnya cerita kehidupanmu dapat menginspirasi para pembaca.
Sebuah renungan untuk kita semua ditengah ujian dan pahitnya hidup seperti dalam puisi tentang corona. Sebagai motivasi dan inspirasi semangat perjuangan untuk meraih harapan dan cita-cita.
Sebenarnya tema kehidupan cukup luas, sehingga hampir seluruh tema puisi masuk dalam kategori ini. Karena kebanyakan dari puisi melahirkan satu makna yang direnungkan. Baik berdasarkan pengalaman penulis ataupun pembaca.
Senja menghilang,
Melebur luka yang amat panjang.
Bak genangan,
Kau meninggalkan sejuta angan.
Melebur fajar,
Dan kau gantikan gelapnya malam.
Suram,
Namun tiada ku berkutik.
Ini takdir,tak pantas bila ku kritik.
Jadi,kutegaskan,kehilanganmu sangat tidak asik.
Ditempat ini aku mengenal kalian
Ditempat ini kita mengukir cerita bersama,
suka, duka kita lalui bersama
Kenggembiraan, kesedihan, dan keegoisan
Semua itu menjadi bukti kebersamaan kita.
Dan ditempat ini pula kita berpisah,
Mengejar mimpi-mimpi kita,
Tapi, aku yakin
Suatu saat kita akan...
Agar kau lebih percaya
bahwa aku memang bukan peniru, kukirimkan padamu sebungkus cerutu
dan salam dari si Guevara.
“Merokok kala senggang ialah sobat sejati bagi tentara yang kesepian,” katanya.
Ia tak hanya lupa
bahwa kita bukan tentara,
tak pula ia mengira kala senggang
...
Aku yang positif Corona
Kamu yang ‘anosmia’
Aku masih menaruh rasa kepadamu
Tapi kamu pula yang ‘hilang rasa’ kepadaku
Lalu siapa diantara kita
yang paling parah virusnya?
Aku atau kamu, Dik?
-Riau,2021
***
Terasa letih
Covid telah merampas kedekatan
Merentang jarak tanpa belas kasih
Apalah daya insan nan lemah
Terkulai bagai daun yang layu
Patah bagaikan ranting kayu
Seribu rasa bercampur menjadi satu
Berjuta peristiwa hadir berliku-liku
Hanya dalam satu waktu
Sudah berapa banyak cita yang terkubur
Bibir pun tak sanggup tuk bertutur
Melihat semua harapan...
Sendiri aku di tengah gelapnya malam
Merenungkan kisah yang tak pernah tau
Seonggok kisah di dalam kalbu.
Apakah itu bodoh atau keliru
Sudah merayap menggerogoti kalbu.
Sampai detik ini aku tak tau.
Meski sudah menyita seluruh ragaku
Berbaur menyiapkan waktu yang sia sia.
Kehidupanku sampai dititik ini,
Alhamdulillah, ..sementara ini.
Banyak hal masih misteri,
Tabir-tabir kekinian kian mengelabui.
Benarkah ini roda kendaraku ?,
Yang melesat tiap kupacu,
Atau roda penggilingan padi ?,
Yang walau tak berhenti dia tetap berdiam diri.
Dan kunamakan “Mandeg”
Ini benar nyata bagiku
Saat sendu tak lagi berlabu
Saat awan tak lagi kelabu
Saat haru menyeruak di kalbu
Tuhan..
Tak sedikitpun ingin ku berpaling
Dari duka yang kian hebat
Yakinku tetap tak tertanding
Pertolonganmu tak pernah datang terlambat
Teruntuk kamu,
Kasih yang pernah berjarak karena waktu
Pernah memulai,jua pernah mengakhiri
Meniadakan diri dari lain hati
Teruntuk kamu,
Kisah yang pernah hadir
Memasuki lubukku tanpa permisi
Meninggalkanku tanpa kata pamit
Tenang,aku masih disini
Meratapi kepergian yang tiada henti
Kota ini menyimpan perjalanan abadi,
cinta pertamaku,
sahabat sejatiku,
bintang-bintang mimpiku,
dan kamu.
Berikut adalah versi bahasa inggris puisi diatas :
This saves eternal city trip,
my first love,
my true friends,
stars of my dreams,
and you.
fajar menjinguk dibalik lukisan tuhan
kukenakan topi purun dan kuambil cangkulku
kau kenakan blazer mu dan kau ambil tas berlapis emasmu
kugunakan kedua kaki ku menuju tempat berlumpur ditemani kicauan burung nan merdu
kaugunakan roda empatmu menuju tempat sejuk ditemani pemandangan nan indah dibalik jendela gedung...
Putih kulitmu
Wangi harum itu
Membuat semua orang terpanah dan membisu
Rambut panjang dan lurus
Tidak menghalangi wajah cantik mu
Jika benar warna kulit tidak bisa mempersatukan kita
Apakah cinta bisa menghapus itu
Bantu aku dari diri sendiri,
Apa yang diingini dan apa yang dilakukan,
Fitrah kembalikan aku pada ketundukan jiwa,
Dunia makin ditakuti,
Dunia itu adalah diri sendiri,
Ya Allah bantu aku,
Aku hilang, aku lemas,
Yang didambakan jiwa sejernih embun,
Yang didambakan kemanisan...
Bahkan ketika langit sedang murung
tanpa sebait pun kicauan burung,
ini tetaplah tempat
dimulainya berbagai macam geliat.
Dahulu sekali,
aku hampir selalu melewatkan tempat ini dalam kendaraan bernama mimpi.
Aku turun beriring pening
lalu semata berbekal insting
akan kuseduh dan kusesap secangkir...
Waktu berputar seperti roda
Semua berjalan begitu cepat
Apalah daya ku tak bisa lagi berbuat
Sesal takkan ada guna
Asa usang tanpa jejak
Ku meringkih dalam penyendiriaan dan penyesalan
Ku tertawa dalam perantauan
Meratapi harapan yang tak lagi memiliki makna
Kini aku hanya berpasrah...
Mana mungkin si miskin mampu memberi,
Jangan cuba meminta padanya,
Memberi menyebabkan jiwanya semakin kontang,
Dia hanya mampu meminta-minta,
Lebih baik menyendiri daripada dihina,
Jiwanya sudah hancur pada pencinta dunia,
Masakan lagi memberi,
Minta saja pada Yang Maha kaya,
Untuk dijadikan dirinya...
Aku berjalan menyusuri lorong-lorong gelap nan sempit, dimana aku memiliki mata tapi tak bisa melihat.
Dalam setiap jejak rasa hampa merayap, seperti bayang yang tak pernah kutangkap.
Aku…. merasa kalah.
Di puncak bukit terjal aku berdiri, ke setiap sudutnya kutertatih mencari arah.
Turunan yang kutemui hanyalah...
Terik hujan menjebak karsa
Terikat hening melahap rasa
Terbakar menjadi jelaga
Tersirat melewati masa
Kini masih terasa
Kini menjadi bejana
Sebab lisan tiada berdaya
Sebab melihatmu menjadi sebuah upaya
Tentang mu masih bernyawa
Tentang mu yang tiada di dunia maya
Tentang...
Kini langit kembali menangis…
Kulihat dirimu menangis…
Hati ini rasa ter- iris…
Ku tak kuasa melihat mu terpuruk…
Senyum yg hilang membuat ku seperti tertusuk…
Takkan kubiarkan keadaan kembali memburuk…
Kupastikan jika badai berani melanda…
Ia akan memberikan pelangi setelahnya…
Dirimu tak pantas untuk...
Kurasa suka ku telah berganti
Rasa ku juga mendadak mati
Kau menjadi sosok misteri
Bak teka teki
Tidak seperti awal berjumpa
Kini perjalanan menjadi hampa
Kasih tak lagi ada
Antara kita sudah hilang asa
ingin kudekap tanganmu dengan erat,,
hingga darah itu mungkin berhenti,,
mungkin aku juga masih belum puas,,
ingin selalu mendekap apapun yang kau punya,,
aku sendiri tak tahu,,
dan tak dapat pula kujelaskan mengapa,,
mungkin memang ini lelaki,,
yang selalu haus akan nafsu,,
aku ingin...
Ketika sang rawi membawa pagi dengan suasana berbeda
Bersinar terik diselingi warta nan menambah gundah gulana
Runyam seketika,
Meramu hari dengan cerita yang tak lagi sama
Desir angin merapalkan untaian kata turut berdoa
Kiranya semua kan’ baik-baik saja
Merpati putih,
Mengabarkan surat bunda pertiwi
Wahai kawan,
Nafasku tersengal memikirkanmu
Fikirku ragu pada sikapmu
Mengapa kau tak kembali?
Mega merah telah hilang disapu siang
Ragaku melemah menunggu kabar
Burung pun pergi mencari kabarmu
Namun mereka tak kunjung kembali jua.
Risau jika kau membenciku
Jatuhlah aku tanpa sanjungmu
...
Hingga waktu membukakan mata kita,,
Bahwa makhluk memang harus berkembang,,
Bahwa makhluk memang harus belajar,,
Tentang dunia,,
Tentang agama,,
Tentang Tuhannya,,
Tentang akhirat,,
Hingga hidupmu yang hampir dewasa ini,,
Lengkap dengan bekal menuju surga,,
Berikut ide pembuatan puisi kehidupan sebagai inspirasi:
Dalam hal ini adalah termasuk yang menceritakan kehidupan pribadi secara khusus, atau mewakilkan kehidupan manusia secara global. Bisa mengenai hubungan dengan keluarga, bisa tentang pahitnnya tantangan hidup. Tentang perjalanan hidup tokoh atau penulis sendiri.
Atau seberapa pentingnya peran kedua orang tua seperti yang ada di puisi tentang ayah dan puisi tentang ibu ini.
Tema apapun yang dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki nilai-nilai makna yang dipahami untuk dirangkum dan direnungkan.
Sebenarnya tidak jauh beda dengan yang diatas, akan tetapi ini dikhususkan pada kisah persahabatan. Karena kebanyakan kedewasaan seseorang itu terbentuk berawal dari ikatan yang cukup masuk kedalam hati. Ya salah satunya adalah peran seorang sahabat.
Dalam hidup seorang manusia, paling tidak ia punya minimal 1 orang sahabat. Bahkan tidak cuma orang, benda mati pun bisa dijadikan sahabat, apapun itu yang penting adalah ikatan yang ada didalam hati.
Kalian bisa cek puisi tentang sahabat untuk memahaminya
Apakah puisi cinta termasuk puisi kehidupan ? tentu saja bukan. Ini bukan kisah cinta yang sedang dialami, melainkan hasil perenungan dari rangkuman cerita cinta yang pernah dialami.
Renungan Tentang Makna Hidup Dan Motivasi
Ini sebenarnya ide umum yang jarang disadari, karena setiap hari kita jalani. Justeru itu sebenarnya jadi mudah untuk membuat segala makna sekitar hal sehari-hari itu. Misalnya setiap hari kita belajar disekolah, dirumah masih harus les. Jadi coba untuk membuat semua itu mempunyai makna yang dalam.
Mungkin puisi tentang guru ini bisa membantu kalian.