Puisi Yudistira tri Wardana Berjudul Terima kasih ayah 2 Bait 9 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
5
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.6
1 Voters
Puisi 2 Bait 9 Baris Tentang AyahDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
Y

Terima kasih ayah

© Yudistira tri Wardana

Dulu ayah membangunkanku di pagi hari
Dulu ayah menemani aku dimalam hari
Kasih sayangmu selalu kurindukan
Engkau selalu hadir di dalam mimpiku
Mimpi yang begitu nyata bagiku
Menginginkan ayah untuk kembali

Ayah tanpamu aku bukan apa-apa
Tanpamu aku hanyalah manusia yang tidak mengerti hidup di dunia
Ayahku terima kasih karenamu aku mengerti apa arti hidup ini sebenarnya


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    4
    3.6/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Terima kasih ayah” mencerminkan perasaan mendalam seorang anak terhadap sosok ayah yang telah tiada. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini berhasil menyentuh hati pembaca. Penyair mengungkapkan kerinduan dan rasa kehilangan dengan cara yang sangat jujur, menciptakan ikatan emosional yang kuat. Keberhasilan puisi ini terletak pada kemampuannya untuk menggambarkan pengalaman universal dari cinta dan kehilangan, yang dapat dirasakan oleh banyak orang. Walaupun gaya bahasanya tidak terlalu kompleks, keindahan dalam kesederhanaan ini justru memberikan daya tarik tersendiri. Di sisi lain, puisi ini mungkin tidak menawarkan kejutan yang signifikan, karena tema kehilangan dan penghargaan kepada orang tua adalah tema yang umum dalam sastra. Namun, keterusterangan dan kejujuran dalam ekspresi perasaan menjadikan puisi ini tetap relevan dan mengena. Secara keseluruhan, puisi ini adalah penghormatan yang indah untuk seorang ayah dan berhasil menyampaikan pesan yang kuat tentang cinta dan pengertian hidup.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *