Aku
…
Puisi millaricindi bergambar di atas berjudul Aku karya Millaricindi
Kamu sejuk,tapi menujam rasuk
Memberiku harapan,setelahnya kamu hempaskan
Ada kalanya aku harus berfikir
Hidup tak harus sejalan dengan takdir
Tanganmu yang kupegang erat
Ternyata bukan ramalan yang akurat
Semoga aku tidak menyesal
Meninggalkanmu dalam bebal
Redup remang pelita,
membawaku membuai jiwa
menuju sang putih bergaris
Menoreh segala isi,
dalam hati yang teriris
Kukatakan padanya,
Tak ada yang kunjung bersua
Padahal rindu merasuki lara
Sesak dada membekukan aksara
Terhentilah ditengah suara
Bukan hanya hujan yang jatuh
Kita tak pernah beraksa.
Hanya saja,kita tak sering bersua.
Walau wajahmu hanya akara.
Itu cukup tuk membuat dewana.
Anca tak pernah berhenti.
Dan hati,tak pernah berlari.
Semoga kita lekas bertemu,
walau aksa menjadikannya semu.
Aku suka syair
Namun membuatnya aku tak mahir
Aku mengagumi sajak
Namun membuatnya tak sedikit yang rusak
Aku menyayangi kamu
Namun membuatmu mencintaiku,lebih sulit daripada itu.
Teruntuk kamu,
Kasih yang pernah berjarak karena waktu
Pernah memulai,jua pernah mengakhiri
Meniadakan diri dari lain hati
Teruntuk kamu,
Kisah yang pernah hadir
Memasuki lubukku tanpa permisi
Meninggalkanku tanpa kata pamit
Tenang,aku masih disini
Meratapi kepergian yang tiada henti
Senja menghilang,
Melebur luka yang amat panjang.
Bak genangan,
Kau meninggalkan sejuta angan.
Melebur fajar,
Dan kau gantikan gelapnya malam.
Suram,
Namun tiada ku berkutik.
Ini takdir,tak pantas bila ku kritik.
Jadi,kutegaskan,kehilanganmu sangat tidak asik.
Aku benci.
Harapan ini tak jua berhenti.
Kau beri aku asa,
namun nyatanya tak ada.
Aku masuk dalam relungmu,
tapi kau tak mau menggapai aku.
Cinta kita tak sesuai porsi.
Aku yang sayang,aku yang dibuang.
Aku benci.
Aku benci tidak bisa membencimu