Puisi anonym Berjudul Mandeg 3 Bait 9 Baris
Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
3
Score
3.4
1 Voters
a
Mandeg
© anonym
Kehidupanku sampai dititik ini,
Alhamdulillah, ..sementara ini.
Banyak hal masih misteri,
Tabir-tabir kekinian kian mengelabui.
Benarkah ini roda kendaraku ?,
Yang melesat tiap kupacu,
Atau roda penggilingan padi ?,
Yang walau tak berhenti dia tetap berdiam diri.
Dan kunamakan "Mandeg"
Puisi berjudul “Mandeg” ini menggugah pembaca untuk merenungkan perjalanan hidup yang penuh dengan ketidakpastian dan misteri. Dalam penggambaran roda sebagai simbol, penulis berhasil mengeksplorasi dualitas antara kemajuan dan stagnasi. Pilihan kata yang sederhana namun bermakna memberikan kedalaman yang dapat dirasakan oleh banyak orang. Meskipun ada keindahan dalam struktur dan ritme, suasana yang diciptakan oleh penulis dapat lebih diperkuat dengan penggunaan bahasa yang lebih puitis. Namun, keaslian ide yang diusung sangat menarik, dengan refleksi kehidupan yang relevan dan relatable. Elemen kejutan dapat lebih ditingkatkan untuk memberikan dampak yang lebih mendalam pada pembaca. Secara keseluruhan, puisi ini menyajikan pemikiran yang sangat baik meskipun masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.