Ayah
Ayah Arsip - AntologiPuisi.com
Puisi Ayah hari ini tak banyak kita simak, mungkin karena tak banyak cerita tentang ayah yang terungkap. Hubungan ayah-anak bisa menjadi hal yang indah bagi sebagian orang, dan rumit bagi yang lain.
Table of Contents
Gambar Quote Puisi Ayah
Puisi Ayah bergambar di atas berjudul Jejak Kasih di Langit Rindu karya Septiana Dwi Utami
Kumpulan Puisi Dengan Tema Ayah
DERMAGA KEHIDUPAN
Matahari menyapa lautan berkilauan
Pertanda nelayan tua akan pulang dari peraduan
Menghantarkan sejaring kebahagiaan
Demi sehelai rajutan harapan
dekat tanjung itu ada dermaga
Tak elok namun berharga
tempat dimana kutambatkan nasibku
sejauh mata memandang luasnya biru
Duhai tanjung mebulu
Kasihilah daku yang merindu
Ayah
Sinar mentari menyejukkan jiwa
Terlihat cinta semerbak di mana-mana
Sungguh indah mata memandang
Melihat sosok yg tak asing
Lantunan Tasbihnya, membuat hati merasakan ketenangan dan
Jiwa terasa tentram mendengar pujiannya kepada Tuhan
Sungguh tak terduga
Ternyata ini hanyalah mimpi
Setelah tersadar, kenangan...
ibu,ayah
TERIMA KASIH IBU AYAH
Ibuku,
Pengorbananmu sungguh suci,
Pengorbanan yang engkau beri,
Daripada hati yang murni ,
Yang ikhlas untuk kami.
Ibu,
Berbagai rintangan engkau hadapi,
Berbagai dugaan engkau tempuhi,
Tanpa mengelu walau sekali,
Engkaulah inspirasi kami.
Ibu,
Engkau tabah dalam...
Suara Hati Rindukan Ayah
Aku,
Anak perempuannya.
Yang merindukan sosok lelaki cinta pertama.
Dimana saat kumelihat nya,
Rasa ingin memeluk melepas semua rasa rindu itu sangat lah besar.
Namun terhalang,
Karena waktu dan keadaan.
Kebersamaanku dengannya, tak pernah lebih dua jam apa lagi satu hari.
Rindu,
Ya...
jalan kehidupan
“JALAN KEHIDUPAN”
HIDUP UMPAMA MIMPI,
MIMPI YANG BERBAGAI-BAGAI,
INDAH, SERAM ITU PASTI,
ADAKAH DIRI MAMPU MENGHADAPI.
KESAKITAN MENGAJARKU,
ERTI KESABARAN DAN,
KETABAHAN UNTUKKU,
MENJALANI KEHIDUPAN.
“TERIMA KASIH YA ALLAH”
“TERIMA KASIH IBU AYAH”
Terima kasih ayah
Dulu ayah membangunkanku di pagi hari
Dulu ayah menemani aku dimalam hari
Kasih sayangmu selalu kurindukan
Engkau selalu hadir di dalam mimpiku
Mimpi yang begitu nyata bagiku
Menginginkan ayah untuk kembali
Ayah tanpamu aku bukan apa-apa
Tanpamu aku hanyalah manusia yang tidak mengerti hidup...
Idul Adha
Disuatu sore disebuah bangku didepan rumah,
Seorang ayah duduk memandang langit yang menguning,
Kedua telapak tangannya tengadah dan basah,
Basah oleh air mata yang tak kunjung mengering,
“Wahai ayah, apa gerangan yang membuatmu bersedih?”
Tanya seorang pemuda dengan nada lirih
“Bukankah kita telah berkumpul kembali?”
Menjenguk Ayah
di petang itu,
ayah tengah duduk
tersenyum menatapku
sambil melambaikan tangan
agar aku cepat mendekat
kusentuh tubuh itu
bukan lagi daging dan darah
melainkan undukan tanah
sementara kejadian tadi,
hanyalah fatamorgana
aku berharap penuh
agar taburan bunga-bunga
mampu terbang bersama
Benak Berpadu
Menghinamu separau serak gelak gagak
Menyanjungmu semerdu syahdu lenguh lembu
Menentangku setegak runcing duri landak
Membelaiku sehalus sendu bulu bangau
Kau dan aku sama galak, sama lunak
Aku dan kau walau beradu, jua satu..
Sudah Semestinya
Dunia anak…..
Dimana dunia telah Dihadirkan
Bagi mereka yang merasakan
Begitupun kebahagiaan mereka
Suatu kebahagiaan utama yang diidamkan
Terlihat jelas tak hanya mereka saja
Namun beberapa dari mereka
Sedikitpun tak merasakannya
Dimanakah dunia mereka
Apa yang dirasakan ?
Baikkah
...
Saji
ingin rasanya jelajahi tulus wangimu
mengarungi hangatnya berlari Restu tanganmu
selalu panjatkan sekepal doa yang tertuai kelak
hanya coba kuburkan syak membentang antara mereka
saat keinginan terpacu akan alunan degup nadi
dirimu kembali tuturkan syair kencana terperi selaksa misteri
laugumu semakin langka
ayumu semakin...
Ayah
Cinta pertama bagi gadis kecilnya
Sesosok tangguh bagai kuatnya besi
Rela membanting tulangnya
Demi menafkahi anak istri
Tak pernah tunjukkan lelah yang ia rasa
Demi masa depan keluarganya nanti
Meskipun usia telah paruh baya
Teladan bagi anak lelakinya
Tenaga banyak ia korbankan
Rindu di ujung Senja
Ribuan hari telah terlewati Namun merelakan dan mengikhlaskanmu Masih saja kucoba.
Lihatlah, ribuan lembaran rindu yang telah usang
Namun penaku tak pernah lelah Tak berhenti menulis segala rindu untukmu Tak mengeluh menulis segala rasa untukmu.
Tahukah Ibu?
Senja selalu kuharap berlalu cepat Agar terganti malam Kupinta...
Jejak Kasih di Langit Rindu
Di keheningan malam, kumerindukan senyumnya
Senyum manis dengan tatapan teduh yang senantiasa ia suguhkan
Namun kini sosoknya begitu jauh dari dalam pandangan
Ia pergi, dengan meninggalkan cinta yang tak pernah pudar
Tiga tahun berlalu, aku tak lagi mendengar gelak tawanya
Kini hanya gema yang samar, membisikkan...
Rindu Ayah
Ayah…
Aku rindu akan Kehadiranmu,
Rindu Suara Lantangmu.
Ayah…
Kehidupan Terlalu Pahit Untuk Dilalui tanpamu.
Perasaan tidak tenang yang menghampiri ketika malam.
ayah….
Kapan lagi Kita akan Berjumpa.
Kapan Lagi Kita Akan saling tegur sapa
Ayah…
Aku rindu Akn Hadirmu...
KERINGAT NAFKAH BAPAK
Sambil senyum, kau ucap salam depan pintu.
Keringat masih ada di keningmu saat kepulanganmu.
Kelelahan terlihat pada gerak gerikmu.
Bapak, istirahatlah.
Jika kau lelah biarkan aku yang menggantikan perjuanganmu.
Kelabu Rindu
Hatiku masih sama
Masih tetap abu-abu
Sama seperti waktu yang terus pergi meninggalkan pilu karena kepergianmu
Ayah ibu,
Aku hanyalah anak yang masih tetap merindu
Pegangan tangan itu
Senyuman dan pelukan hangat yang dulu
Aku tahu,
Aku tak boleh lagi menangisi ketiadaanmu
Jiwa Yang Bertaut
Hidup memang layaknya kanvas putih
Beribu warna menyapu hangat tiap harinya
Kan ku ceritakan warna yang tak kusuka
Soal hati yang berusaha rela namun tak percaya
Aku tak tau mengapa secepat itu
Konon bunga baik dipetik lebih dulu
Tapi mengapa harus kamu
Seorang...
Ayah
Malam ini…
saat angin menyapa lirih
Bintangpun enggan angkat kaki
Terbesit sesal di rongga hati
Akan lelaki sejati yang tak pernah mati
Meski telah pergi….
Ayah..sering kau dipandang sebelah mata
Hanya jadi pelengkap kasih ibunda
Cinta dan pengorbananmu tak pernah jadi yang...
Berjuang sendiri
Aku ingin meraih cita cita
Tapi mengapa aku berbeda
Di kala anak lain berhitung
Di sini aku merenung
Di kala anak lain membaca
Di sini aku masih meraba
Di kala anak lain tertawa
Di sini hati ku penuh luka
Tidak perlu mata...
Ruang Halusinasi
Karenamu
Aku terjebak nyaman dalam dimensi halusinasi
Terperangkap dalam indahnya ruang tak berjarak
Pada dimensi itu kutemukan dirimu..
Tanpa ada jarak sebagai perantara
Tak ada waktu yang harus ditunggu
Pikiran, kalbu dan Atmaku
Tak ingin berpulang pada dunia dimana ragaku menetap
Waktu datang menyadarkan
...
Orang tua istimewa
Aku senang!
Banyak sekali manusia
Tapi kalian adalah yang istimewa
Kalian menjaga ku dengan ikhlas dan penuh kasih sayang
Ibu,
Kau adalah malaikat tak bersayap
Yang Tuhan turunkan untuk menjaga ku
Yang selalu ada dalam hatiku
Ayah,
Kau adalah sosok orang yang tegas
Aku pernah menulis puisi
Aku Pernah menulis puisi
Untuk seseorang yang selalu dihati
Dia yang ingin kupeluk selain ibu
Namun sekarang
Dia telah berpulang
Ke rumah Bapa di surga
Kuwarnai dinding kertas itu
Dengan tinta biru
Pena itu terus memburu
Aksara-aksara bisu
Menjadi bermakna mewakili...
saat aku menyatu dalam tubuhmu
Ketika dulu aku masih menyatu dalam ragamu..
Ku temukan Sebuah kehangatan serta keindahan di dunia itu..
Kemanapun jejak kakimu melangkah, ragaku selalu ikut menyatu dalam tubuhmu..
Tak sedikutpun aku rasakan keluhanmu dengan kehadiranku di tubuhmu yang ku anggap itu adalah duniaku..
Dan hanya suara kasih sayanglah...
Apakah memang kita lebih mencintai Ibu ? lihat betapa banyaknya puisi tentang ibu dibuat
[keyword] menggambarkan bahwa ada berbagai macam ayah. Ada ayah yang selalu ada untuk anak-anaknya, yang memberikan bimbingan dan cinta tanpa syarat. Lalu ada ayah yang tidak mungkin menyenangkan yang membebani anak-anak mereka dengan harapan tinggi, yang menyebabkan hubungan tegang. Dan ada para ayah yang, tidak mampu menangani tanggung jawab sebagai ayah, meninggalkan keluarga mereka begitu saja.
Jika itu tak cukup menyedihkan? coba disuntik perasaannya dulu dengan puisi sedih ini
Beberapa orang mungkin melihat ayah mereka sebagai seorang anak, dan tumbuh untuk melihat mereka dalam cahaya yang sama sekali baru. Ini seperti ketika Anda berdebat tentang jam malam dan ayah Anda memberi tahu Anda, “Kamu akan mengerti ketika kamu punya anak. Kompleksitas dan kekayaan hubungan ayah-anak menjelaskan mengapa begitu banyak penyair menulis puisi tentang ayah dan menjadi ayah.
Dalam pelajaran ini, Anda akan membaca puisi tentang hubungan ayah-anak. Anda juga akan mengetahui tentang hubungan antara tema puisi ini dan bentuk serta alat yang digunakan untuk mengekspresikannya.
Jika tak memahami itu, mungkin perlu pahami makna hidup dulu di Kata Bijak Kehidupan
Selama bertahun-tahun, penyair telah mengeksplorasi hubungan ayah-anak dalam puisi mereka. Terkadang puisi itu mungkin dari sudut pandang ayah, terkadang dari sudut pandang anak-anak, dan terkadang dari sudut pandang orang dewasa yang melihat kembali kenangan masa kecil. Dan bergantung pada tema puisinya, penyair menggunakan berbagai bentuk dan perangkat puitis untuk menyampaikan gagasan mereka tentang ayah.