Puisi Tentang Pahlawan: Kumpulan Syair Inspiratif Menggugah Jiwa

Saat mendengar atau membaca kata pahlawan, kita langsung membayangkan orang-orang yang berjuang membela kebenaran. Oleh karena itu, puisi tentang pahlawan biasanya mencerjtakan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Atau, bisa juga berisi tentang kisah para pejuang melawan segala bentuk tirani dan penindasan. 

Gambar Quote Kata-Kata Pahlawan

Kata-kata Pahlawan

Kutipan Kata Pahlawan bergambar di atas berjudul Elegi perunggu karya Regine ratu sofiane

Daftar Isi

Bahkan, UUD ’45 menegaskan sebuah  pernyataan untuk menghapuskan penjajahan di atas dunia. Pernyataan itu merefleksikan dalamnya sebuah tindakan kepahlawanan. Kita mengenal seorang pahlawan dari keberanian dan pengorbanannya. Mereka rela mengorbankan kebahagiaan bahkan hidupnya agar Indonesia dapat memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 1945.

Inspirasi dari puisi tentang corona mungkin bisa kalian gunakan untuk membuat sendiri puisi tentang pahlawan, tentu saja para medis.

Pahlawan Sejati

Orang-orang yang tak sempat mengucap perpisahan kepada anak, istri, atau cucunya. Selain itu, mereka tidak sempat membayangkan betapa luas negeri ini atau bagaimana Republik Indonesia ini di kemudian hari. Bahkan, rasa cinta mereka pada negara ini mungkin saja tidak sempat mereka. Namun, mereka telah mewujudkan kecintaan mereka kepada tanah air ini dengan cara yang lebih nyata. 

Kumpulan Karya Sastra Bertema Pahlawan

Persimpangan Karbala - PencilSpirit

Tak terasa aku sampai dijalan ini,
Jalan kebenaran yang membawaku kemari,
Tempat yang hanya menyuguhkan ngeri,
Menyebutnya saja membuat bulu kuduk berdiri.

Ditiap arah jalan kulihat nama Karbala,
Diukir jelas diatas pedang-pedang khianat para durjana,
Namun tak banyak yang menyadarinya,
Karena kacamata manis penguasa...

Kami… - Kent Vilandka

Kami…
Kamilah orang-orang terpilih
Generasi muda negeri ini
Pahlawan sejati…

Kami…
Mengkomitmenkan diri kami
Mendedikasikan negeri kami
Untuk menanggung nasib negeri…

Kami…
Mempunyai mempunyai satu misi
Memajukan negeri ini
Menjadi negeri yang sejati…

Biarlah kami…
Mengorbankan nyawa kami…
Bagi...

Bendera Berdarah - Agus Sanjaya

Dua bulan tampaknya telah berbeda
Setelah manisnya kebebasan kita genggam,
di atas tiang penghormatan
Bapak proklamator berpidato di atas dunia,
kita bangga melihat berita

Hingga serdadu mengepung simpang lima,
dendam berkobar dalam panasnya surya mendidih
Lima hari terasa lumpuh, pertempuran masih belum usai
...

Sang Kicau - anonym

Tak lama kau berkicau,,
Dan tak banyak yang kau sampaikan,,
Hingga para jejaka ini tak pelak,,
Melirik kesana kemari,,
Seperti kau melihat media,,
Saat kau berkicau sedikit,,
Media menampilkan banyak,,
Seolah burung ini elang,,
Seolah burung ini gagah,,
Sangat pandai berkicau,,

Pejuang ibu pertiwi(TNI) - Rasmitra Theresyah Sinaga

Menunggu mu
Seperti menunggu
Ajat mejemput ku..
Bertahun tahun ku lewati
Berbulan bulan hingga
Berhari hari
Namun tak kunjung ku temui
Dulu kita di pisahkan oleh jarak
Dan di lengkapi oleh pertengkaran
Yang Sudah ku lalui
Hingga kita sudah di...

Pahlawanku - Nor azizah

Terima kasih untuk pahlawan-pahlawan Indonesia
Engkau rela berkorban demi mempertahankan negeri tercinta
Untuk negeri kau berani mati
Tubuhmu berlumuran darah
Engkau tidak pantang menyerah
Ketika engkau jatuh engkau bangkit lagi
Engkau berjuang demi kemerdekaan Indonesia
Dan sekarang engkau dikenang sebagai pahlawan
Pengorbananmu...

Perihal Skenario Terbaik-Nya - Sarlota Yuspin Lolo

Senja akhir Juli telah berpamit, namun asa kembali memutar jejak langkah yang sudah terlewati
Jejak langkah yang tak mudah untuk dilalui
Jejak langkah yang tak semua berujung bahagia
Jejak langkah yang hampir berujung menyerah
Saat kaki tak lagi mampu melanjutkan langkah mendatangkan kecewa dan luka

Namun...

Ini puisi - Angelo yaku

“Slalu ku dengar ringkih cahaya
Dalam jiwa Yang perlahan merenggut kesadaran raga ini”,
“Raga yang menua
Tanpa alasan”,
“Yang jelas aku sudah melihat
Pasang surut dunia ini”
Ku letih, “biarkan ku tenang sejenak
Mengeluarkan nafas akhir ini”.

Dari Kartini Buat Ibuku - Wahyu Eka Nurisdiyanto

Raga Kartini tlah lama pergi ke pangkuan Ibu Pertiwi
Namun jiwa jua ambisi Kartini tak berarti gugur bersama jasad
Melainkan bersemayam pada sesosok diri
Seorang ibu bukan dari darah biru ia disusui
Membawa pesan dan amanah dari Kartini

Padaku ia berjanji …
Untuk menghantarkan pada...

Rindu di ujung Senja - Sarlota Yuspin Lolo

Ribuan hari telah terlewati Namun merelakan dan mengikhlaskanmu Masih saja kucoba.
Lihatlah, ribuan lembaran rindu yang telah usang
Namun penaku tak pernah lelah Tak berhenti menulis segala rindu untukmu Tak mengeluh menulis segala rasa untukmu.
Tahukah Ibu?
Senja selalu kuharap berlalu cepat Agar terganti malam Kupinta...

Mawar Merah untuk Marsinah - Keysha Mayliana Putri Prasetyo

Marsinah
Buruh sejati pabrik arloji
Mengais mata uang ditengah bungkamnya keadilan
Butuh sandaran namun tak goyang

Ku telaah diksi milik pak Sapardi
“Marsinah itu arloji sejati”
Meski pada pertengahan sembilan tiga engkau telah ditiadakan
Oleh manusia yang tak dapat memanusiakan

Marsinah
Ini adalah...

Oh Tuan Mulia - Agus Sanjaya

: Untuk Pangeran Diponegoro

aku tahu namamu
hanya dari jantung sejarah
itu membuatku jadi panas
dan mencoba untuk terbakar

Oh Tuan mulia
kau tampak gagah menyerang
kau selalu gigih berperang
dengan berselempang kemanusiaan

keris di tanganmu
melumat musuh di hadapan
merendahkan semua...

Saji - abudalta

ingin rasanya jelajahi tulus wangimu
mengarungi hangatnya berlari Restu tanganmu
selalu panjatkan sekepal doa yang tertuai kelak
hanya coba kuburkan syak membentang antara mereka

saat keinginan terpacu akan alunan degup nadi
dirimu kembali tuturkan syair kencana terperi selaksa misteri
laugumu semakin langka
ayumu semakin...

BERILAH MEREKA SEDETIK RUANG - Bung Fakha Tel

Pencerdasan
Satu dari cita cita luhur Bangsa.
Mereka,
Leluhur kita,
Para pejuang kita,
Dengan peluh dan darah,
Dengan jerit dan air mata,
Mereka telah berjuang mendirikan Negri ini
Untuk cita cita luhur dan mulia.

Mimpi mereka,
Cita mereka,
Angan mereka,

Kartini Indonesia - Moch. Farid Cahya Hendrawan

Kartini Indonesia
Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan

Generasi Putri Kartini Indonesia
sungguh cantik berparas menawan
memikat hati para kaum lelaki
menggunakan kebaya berkain batik
Khas tanah pertiwi Indonesia
lenggak-lenggok berjalan kaki
mengitari bumi merawat warisan leluhur
dari turun-temurun melewati masa ke masa

Sang Pemuda - Golda Meira Hutahean

Kulihat bendera ini
Tiba tiba Aku ingat semua peristiwa
Petistiwa saat pemuda-pemuda berjanji
Demi negeri ini

Terimakasih wahai pemuda negeri
Berkatmu kami bebas dari jajahan ini

Telah Renggut - Nurhasesi

Masa pertama kali
Hebat dirobek murni
Tumpah darah negeri
Fase saat diuji
Pudar?Tak akan terjadi
Biar merebak biak meniti
Tetap nyala kobaran api
Semangat!!!Empat puluh lima
Dirgahayu Indonesia
Lekas sembuh negeriku tercinta

Pahlawan Pasien Corona - Ida I Dewa Agung Tirtayasa

Terimakasih pahlawan tanpa takut
Kau bertaruh melawan maut
Tetap siaga pantang berlutut
Berperang tiada takut
Untuk mereka yang ingin direnggut
Tanpa menuntut
Kau tolong semua yang mulai redup
Agar kembali untuk hidup

Pengorbananmu - Makena

Fajar menyingsing
Pagi menyapa
Seulas senyum kala tugas terlaksana
Tak kenal lelah meski penat menerpa

Tekadmu tak berujung
Sampai kini tetap berjuang
Demi kami, waktu kau korbankan
Kesembuhan kami, kau utamakan

Tiada kata yang dapat menggambarkan
Terima kasih tak sekadar ucapan
Jasamu...

KERINGAT NAFKAH BAPAK - M Shofiyyul Azmi

Sambil senyum, kau ucap salam depan pintu.
Keringat masih ada di keningmu saat kepulanganmu.
Kelelahan terlihat pada gerak gerikmu.

Bapak, istirahatlah.
Jika kau lelah biarkan aku yang menggantikan perjuanganmu.

Pahlawan yang berjasa - Pahlawan yang berjasa

Kini,kuberjanji
Akan meneruskan
Perjuanganmu,pahlawan ku

Berfikir demi kemajuan
Bangsa

Melangkah demi
Terwujudnya pancasila
Dalam kehidupan
Berbangsa dan bernegara

Perjuangan kemerdekaan - Sutiyawan

Demi sang bendera merah
Kau rela korbankan nyawamu, ragamu, keluargamu..
Demi berkibarnya bendera merah putih, demi bangsa ini
Demi kemerdekaan ini…
Kaurela bertumpah darah, keringat mencucur ditubuhmu
Semangat yang membara dijiwamu
Taklukan mereka pejajah negeri
Tak sedikit pun rasa takut
Bambu runcing...

Palsu Gelap - abudalta

keriting sedikit ikal rambut mengkilap
bertopi hitam bergigi senyum, berdiri tegap
beberapa kotak, burung, kelinci pun siap
acungkan tongkat, merubah alasan jadi harap

ah aku hanya satu dari segudang pemain sulap
tak mampu obati rindu, sembuhkan lelap
tak sanggup terima malas, memberi gegap
tak...

Elegi perunggu - Regine ratu sofiane

Peluru perunggu, saksi bisu zaman,
Terkubur dalam tanah, terlupakan.
Kisah peperangan, terpatri dalam logam,
Rasa sakit dan kehilangan, terukir selamanya.

Warna kehijauan, karat memakan tubuh,
Namun cerita tetap hidup, di hati yang terluka.
Prajurit gagah berani, kini hanya debu,
Peluru perunggu, kenangan yang tak...

Seorang pahlawan sejati hanya mengerti bahwa ia harus berjuang. Ia mengesampingkan semua keinginan pribadinya demi apa yang sedang diperjuangkannya. Ia bertindak menentang ketidakadilan dan penindasan. Setiap tindakannya meruntuhkan keangkuhan para penjajah. Kemurnian tekad menjauhkannya dari kepentingan mencari keuntungan pribadi semata. 

Puisi kemerdekaan inilah yang bisa kami beri untuk para pejuang.

Keberanian para pahlawan dan pengorbanan mereka yang luar biasa itu telah mengantarkan masa yang kini kita jalani. Masa-masa penuh kebebasan, kemerdekaan, kedamaian, dan kedaulatan. Kini, giliran kita mengemban amanat dari orang-orang hebat tersebut, yaitu membangun masa depan yang lebih baik lagi.

Bait-bait Pahlawan Dengan Rating Terbaik

Melanjutkan Perjuangan Para Pahlawan

Selain itu, kita pun wajib mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif. Salah satunya, kita dapat mengabadikan nama, jasa, sikap, hingga tindakan para pahlawan tersebut dalam karya sastra. Di antaranya, adalah puisi. Memang, hal ini bukan perkara yang mudah. Akan tetapi, melalui hal inilah kita dapat merasakan setiap kesulitan dan penderitaan para pahlawan ketika menghadapi para penjajah. 

Di samping itu, kita dapat mempelajari makna perjuangan serta menanamkan rasa nasionalisme dalam diri kita. Kita pun bisa meneladani patriotisme para pahlawan tersebut. Ironisnya, saat ini kita menghadapi ancaman takkasat mata dari menurunnya minat atau kegemaran membaca. Jangankan membuat puisi tentang pahlawan atau membaca kisah perjuangan, membaca sebuah buku tipis pun kita kerap merasa enggan.

Bisa anda simak pula kata bijak kehidupan dari mereka.

Kutipan Kata-kata Pahlawan Paling Populer

Oleh karena itu, kami berusaha memberikan wadah berupa fasilitas untuk menulis dan memublikasikan puisi tentang pahlawan. Kami berharap hal ini dapat memercikkan kembali semangat kita semua untuk terus mengenang dan meneladani para pahlawan bangsa ini. Untuk itu, kami pun telah menyusun kumpulan puisi tentang pahlawan yang merupakan kiriman para kontributor hingga tahun 2022.

Kumpulan Puisi Dengan Tema Pahlawan Terbaru Hingga 2025