Puisi Ida I Dewa Agung Tirtayasa Berjudul Guru: Pelita Di Jalan Gelap Penuh Kebodohan 1 Bait 18 Baris
I
Guru: Pelita Di Jalan Gelap Penuh Kebodohan
© Ida I Dewa Agung Tirtayasa
Guru
Dalam kelas yang riuh hening bertasbih,
Engkau hadir membimbing dengan penuh tulus,
Memandu insan di jalan berkabut
Guru
Engkau ajarkan akal dan budi
Agar kami menjadi manusia yang berpekerti
Goresan tintamu membuka cakrawala kami
Setiap katamu penuh akan makna dan arti,
Yang membuat kami tercerahi
Guru
Terima kasih atas jasamu
Hadirmu bagaikan peta cahaya yang memberi kami arah dan tuntunan
Semua ilmu darimu tak terlupakan, hingga raga dan jiwa berpisah
Guru
Engkau hadir bagai perahu yang membantu kami menyebrangi samudra kebodohan
Engkau menjadi pelita dalam gelap yang pekat
Engkau laksana surya yang memberi kami cahaya
Puisi ini menggambarkan hubungan yang mendalam antara guru dan murid dengan penggunaan bahasa yang indah dan penuh emosi. Namun, ide tentang guru sebagai ‘pelita di jalan gelap penuh kebodohan’ telah diungkapkan secara klise tanpa memberikan elemen kejutan yang menarik. Meskipun memiliki kedalaman makna yang dapat dirasakan, keaslian ide terasa kurang sehingga keseluruhan karya terasa sedikit terduga.