Puisi Angelo yaku Berjudul Ini puisi 1 Bait 8 Baris
A
Ini puisi
© Angelo yaku
"Slalu ku dengar ringkih cahaya
Dalam jiwa Yang perlahan merenggut kesadaran raga ini",
"Raga yang menua
Tanpa alasan",
"Yang jelas aku sudah melihat
Pasang surut dunia ini"
Ku letih, "biarkan ku tenang sejenak
Mengeluarkan nafas akhir ini".
Puisi ini berhasil menyampaikan perasaan lelah dan refleksi yang mendalam tentang eksistensi manusia. Kata-kata seperti ‘ringkih cahaya’ dan ‘nafas akhir’ menciptakan suasana yang melankolis dan sangat emosional. Penggunaan metafora yang kuat menunjukkan keindahan bahasa yang dihadirkan, meskipun terkadang terasa agak klise. Ide mengenai perjalanan hidup dan kesadaran akan waktu yang terus berlalu adalah tema yang universal, namun cara penyampaian ini memberikan nuansa yang unik. Kedalaman makna puisi ini sangat terasa, terutama pada bagian yang menggambarkan perasaan keletihan dan pencarian ketenangan. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini kurang terasa, karena struktur dan temanya cukup bisa diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang menyentuh dengan kekuatan emosi yang dapat dirasakan oleh banyak pembaca.