Bendera Berdarah - AntologiPuisi.com
Bendera Berdarah
Dua bulan tampaknya telah berbeda
Setelah manisnya kebebasan kita genggam,
di atas tiang penghormatan
Bapak proklamator berpidato di atas dunia,
kita bangga melihat berita
Hingga serdadu mengepung simpang lima,
dendam berkobar dalam panasnya surya mendidih
Lima hari terasa lumpuh, pertempuran masih belum usai
Nihon membawa obor dari pabrik tua, kita masih disandera
Merdeka atau mati!!!
Seruan yang sering terdengar dari radio usang pengisi sunyi
Mereka sudah dipukul mundur, merah putih kembali berkibar
Jangan biarkan api itu kembali padam!
Bapak beruban korban nyawa, tertembak dada kirinya
Semua sudah berakhir, bendera itu sudah dua warna lagi
Bendera itu sudah berdarah lagi
Kita hanya mengingat dalam sejarah,
yang diceritakan sampai kantuk mendera
Nama-nama yang selalu kekal, mereka belum mati
Agustus 2021-2022