Puisi Bung Fakha Tel Berjudul BERILAH MEREKA SEDETIK RUANG 9 Bait 51 Baris
BERILAH MEREKA SEDETIK RUANG
Pencerdasan
Satu dari cita cita luhur Bangsa.
Mereka,
Leluhur kita,
Para pejuang kita,
Dengan peluh dan darah,
Dengan jerit dan air mata,
Mereka telah berjuang mendirikan Negri ini
Untuk cita cita luhur dan mulia.
Mimpi mereka,
Cita mereka,
Angan mereka,
Tanggungjawab kita penerus Bangsa.
Dunia pendidikan,
Lembaga pendidikan,
Adalah langkah dan cara utama pencerdasan.
Ini yang utama.
Ketika dunia pendidikan kelam,
Ketika dunia pendidikan semrawut,
Ketika dunia pendidikan tak jelas,
Anak bangsa,
Yang mencintai Negri ini,
Harusnya angkat suara,
Berjuang untuk Pencerdasan,
Itu adalah tugas,
Itu adalah kewajiban,
Itu harus.
Bersyukurlah kepada mereka yang peduli,
Dukunglah mereka yang berjuang,
Jangan membungkam mereka.
Setiap orang yang membunuh lembaga pendidikan,
Setiap orang yang merusak dunia pendidikan,
Setiap orang yang menghalangi pejuang pencerdasan,
Adalah pengkhianat cita cita luhur Negara,
Mereka pengkhianat Bangsa.
Untukmu,
Yang telah diberi percaya oleh Bangsa,
Yang masih duduk membisu seakan tak berdosa,
Yang membiarkan pencerdasan kelam,
Berilah Bangsa ini seberkas cerah.
Untukmu,
Yang mengutuki mereka yang berjuang,
Yang membungkam mereka yang bersuara untuk pencerdasan,
Berilah mereka sedetik ruang,
Jangan bungkam mereka.
Gunungsitoli, 10 Sep. 2020.
Salam dari pinggiran,
Dariku,
Pujangga Pinggiran Negeri,
Bung Fakha Tel.
(Advokat / Pengacara)
Puisi “Berilah Mereka Sedetik Ruang” berhasil menyampaikan semangat perjuangan dan kecintaan terhadap pendidikan yang menjadi fondasi bangsa. Dengan penggunaan repetisi yang kuat, seperti pada frasa ‘Berilah mereka’, penulis mengajak pembaca untuk merenungkan tanggung jawab bersama dalam mencerdaskan generasi penerus. Meskipun temanya sangat relevan dan mendesak, beberapa bagian dari puisi ini terasa agak berulang, yang mungkin mengurangi keindahan aliran bahasa yang diharapkan. Namun, kekuatan emosional yang terpancar dari jeritan hati penulis sangat mengena, menggugah rasa cinta tanah air dan keprihatinan akan pendidikan. Dalam konteks keaslian ide, pesan tentang pentingnya memberi ruang bagi suara-suara perjuangan sangatlah penting dan memberikan perspektif baru. Secara keseluruhan, puisi ini tidak hanya mencerminkan kegelisahan penulis, tetapi juga menyerukan aksi nyata bagi setiap individu untuk berkontribusi. Meskipun tidak ada elemen kejutan yang mencolok, kesederhanaan dalam penyampaian membuat pesan ini mudah dicerna dan diingat. Puisi ini layak diapresiasi sebagai seruan untuk tindakan yang lebih baik di dunia pendidikan.