Puisi Rhido Sahputra Azhari Berjudul Negeri Pertiwi 1 Bait 24 Baris
Negeri Pertiwi
Negeriku negeri yang besar
Disusu, ditimang sang ibu pertiwi
Negeri berjuluk gemah ripah lohjinawi
Hingga tuai decak kagum mata dunia.
Namun ibu pertiwi kini dirundung duka
Kian banyak insan lupa dengan budaya
Lengah, hingga harta dicuri tetangga
Seolah tak lagi tajam mata sang garuda.
Ku lihat makin hari budaya makin terkikis
Terkikis oleh deburan keegoisan
Semakin tersayat hati ibu pertiwi
Karena pudarnya budaya dinegeri ini.
Lihatlah! nanti mereka kan menjerit
Ketika warisan bangsa diakui tetangga
Lihatlah! kelak mereka kan berontak
Ketika budayanya diadopsi tetangga.
Bangunlah wahai pemuda
Sadarlah wahai pemuda
Banyak mata yang mengintai
Karena negerimu ini kaya.
Mari bersama jaga apa yang telah ada
Buat mata dunia kian terpana
Agar lestari budaya ditanah sang bumiputera
Bumi jajakannya para ksatria
Puisi “Negeri Pertiwi” menyuguhkan gambaran yang kuat tentang kerinduan dan kecintaan terhadap tanah air, sekaligus mengingatkan kita akan ancaman yang dihadapi oleh budaya bangsa. Dalam bait-baitnya, penulis berhasil menggabungkan rasa bangga dengan kesedihan yang mendalam, menciptakan nuansa emosi yang mengena di hati. Keberanian untuk mengangkat tema yang sangat relevan ini patut diapresiasi, terutama di tengah tantangan globalisasi yang kian merusak identitas budaya. Namun, meskipun puisi ini kaya akan rasa, penggunaan bahasa yang kadang terkesan klise dan repetitif dapat mengurangi keindahan keseluruhan. Ide yang diusung pun meski penting, tidak sepenuhnya baru, sehingga mungkin kurang mengejutkan bagi pembaca yang akrab dengan tema serupa. Namun, ajakan untuk bersatu menjaga budaya, terutama kepada generasi muda, memberikan sentuhan positif yang memberi harapan untuk masa depan. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan pesan dengan efektif, meski masih ada ruang untuk pengembangan lebih jauh.