Puisi M Shofiyyul Azmi Berjudul KERINGAT NAFKAH BAPAK 2 Bait 5 Baris
M
KERINGAT NAFKAH BAPAK
© M Shofiyyul Azmi
Sambil senyum, kau ucap salam depan pintu.
Keringat masih ada di keningmu saat kepulanganmu.
Kelelahan terlihat pada gerak gerikmu.
Bapak, istirahatlah.
Jika kau lelah biarkan aku yang menggantikan perjuanganmu.
Puisi “KERINGAT NAFKAH BAPAK” menyentuh hati dengan penggambaran yang kuat tentang pengorbanan seorang ayah. Penulis berhasil menangkap momen sederhana namun sarat makna, di mana kelelahan dan cinta seorang bapak terpancar jelas. Penggunaan frasa ‘keringat masih ada di keningmu’ memberikan kesan yang mendalam tentang kerja keras dan dedikasi, sementara permohonan untuk ‘istirahatlah’ menunjukkan kasih sayang yang tulus dari sang anak. Meskipun sederhana, bahasa yang digunakan memiliki keindahan tersendiri, menciptakan visualisasi yang kuat dan emosional. Namun, meskipun ide tentang perjuangan orang tua adalah tema yang umum, penulis berhasil menambah lapisan keaslian dengan cara menyampaikannya. Sayangnya, elemen kejutan dalam puisi ini terasa kurang, karena pembaca dapat memprediksi arah emosional yang akan diambil. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyentuh aspek-aspek penting dari hubungan ayah dan anak, meskipun masih ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang indah dan menyentuh, menggugah rasa syukur kepada para orang tua dalam kehidupan kita.