Plumeria
…
Puisi Rindu adalah contoh kumpulan puisi tentang rindu kekasih atau kangen pacar. Seringkali kita memuaskannya dengan menelpon atau sms. Namun itu tak serta merta menepis segala rasa kangen yang ada, bisa-bisa malah akan menjadi semakin rindu.
Kutipan Kata Rindu bergambar di atas berjudul Plumeria karya Danny Faldy
Namun tak ada yang segalau para penyair di puisi galau yang menjadikan kebimbangan menjadi karya yang abadi.
Puisi memungkinkan seorang penulis untuk mengungkapkan perasaannya. Seperti lukisan atau musik, ini adalah seni, yang pembaca terbekali wawasan tentang pikiran penyair. Tanggapan dan evaluasi dari dunia dan kehidupan pengarang. Dapat juga melambangkan kesedihan, kegembiraan, kemarahan, keputusasaan, atau memori persahabatan dalam puisi tentang sahabat, peristiwa atau ingatan. [keyword].Puisi sering kali memiliki makna tersembunyi, tetapi banyak juga yang sederhana dan jelas. Mereka menunjukkan dengan cara yang unik bagaimana rasanya, misalnya, untuk jatuh cinta dan melihat matahari terbenam dalam puisi tentang senja.
Ku ambil pena dan mulai mengayunkannya
menarilah ia di atas secarik kertas dengan polosnya
Menirukan gerak tangan, menulis huruf merangkai kata
Dalam redup sekilas kutangkap bayang wajahmu
Bayang wajah yang tak mungkin bisa kusentuh saat ini
Karena jarak yang menjadi pemisah antara aku dan dia
Dari...
Aku hanya ingin bertemu
Mencari waktu sambil berkaca
Membelah dunia hingga pecah
Memburu kaki-kaki sang penjelajah
Aku hanya ingin melihat
Membuka kamera layar lintas saja
Membuang rindu yang tak beraturan
Haus, lapar, dan kenyang sudah di rasa
Namun hanya satu yang belum...
Kala rindu menutut terciptanya temu
Anila malam tersipu malu dalam pusara waktu
Terdengar alunan nada kerinduan, beriringan
dengan air mata keinginan.
Sesungging senyum masam terpasung di wajah manisnya
Terdiam kaku, bertahan pada secuil redup harapan
Seiring rindu yang menjejaki pengamatan,
termenung bersama sunyi dalam...
Kian hari kian tersedu
Akibat cinta yag telah layu
Kemudian kudapati diri ini sedang merindu
Pada hati yang dulu bersama ku…
Rinduuu…rinduu…rinduuu…
Sesekali kulihat diri mu dalam igauan ku…dalam angan ku
Sesekali ku dengar canda mu…yang ku harap nyata ditelinga ku
Sesekali ingin ku...
Tak ada yang tersisa
dari remahan hati antara kita
Satu demi satu menghablur
bersama asa yang telah terlanjur
Dingin malam tak pernah menyampaikan
Jejak perjalanan jiwa kita telah sampai di mana
Purnama telah menyapa
sementara hati kita masih belum juga beranjak
dari luka yang...
Patahkan saja sayap rapuh hitamku
bila mengepak saja tak mampu
semua akan datang
Kan menghilang terbang tinggalkan sarang
tak ku harap kau kan tinggalkan ku
ranting yang akan tumbang pun
tak mau lagi
ku hinggapi oleh makhluk dengan kebiadaban
ataukah aku harus memilih
terbang...
Musim dingin yang beku
Kepingan salju pun turun
Inginkan raga ini dekat selalu
Mendamba hangatnya dekapmu
Namun, duniaku terlalu kelabu
Untukmu yang hanya ilusi
Hatiku selalu sendu
Sewaktu rindu datang kembali
Dan di sinilah akhirnya
Aku menepiskan segalanya
Ingi hati ini memiliki
Rindu…..!
Rindu itu kembali menyapa
Mengisi relung hati
Ah, ingin menepis semua rasa itu
Hati berontak, jiwa menjerit
Dia, bukan lagi untuk dirindukan
Dia, bukan untuk dimiliki dalam dekapan
Dia, hanya menjadi cerita kelam dalam hidup
Kenangan pahit
Ya, amatlah pahit
Hari silih berganti
Tapi rasa ini tak mau berhenti
Menunggu asa.. harap hadirmu mengisi
Waktu berlalu, namun kita tak kunjung satu
Mungkin tulisan takdir.. berharap cinta ini berakhir
Namun aku tak bisa, berapapun terbuangnya masa.. rasa ini masih tersisa
Dia tak mau pergi, ingatan...
Aku termangu dalam serpih-serpih hari yang tak pasti
Duka ini dari siapa?
Kesepian ini datang dari mana?
Luka ini … siapa penyebabnya?
Saat ku tatap nabastala
Hanya ada nestapa di sana
Lalu sang rinai jatuh membasahi bentala
Menciptakan petrikor yang menyesakkan dada
Kenapa semuanya...
Ketika rindu menyapa
Mulut pun tak bisa berkata
Hanya dengan tetesan air mata
Aku mengungkap rasa
Disepanjang heningnya malam
Ditengah kesendirian
Jiwaku terasa tenggelam
Didalam lautan kerinduan
Mungkin jarak memisahkan
Namun mencintaimu bukan halangan
Karna cinta mempersatukan
Bukan memisahkan
Jangan berdebat dengan rindu
Karna hanya bertemu itu yang ku mau
Jangan tanya betapa ku rindu
Karna hanya dirimu obat rindu ku
Semua terhempas terbawa angin
Hanya rindu yang tak ikut pergi
Rindu bukan hanya jarak
Tapi rasa yang tak terukur dalam nya
Obat...
Gemintang minggu yang beratap cakrawala
Ambuan rindu jelma lara dan sendu
Serta sisa tawamu yang masih terdengar
Entah aku gila atau mati rasa
Berharap dirimu yang dulu selalu ada
Dengarlah…
Gemuruh hatiku yang suaranya mirip kehancuran
Coba kau lihat…
Ada genangan air...
tersebab apa jemari-jemari kerap mengaksarakan rasa melalui puisi,
berharap kelak sajaklah yang akan mengekalkan rahasia-rahasianya,
segala rahasia-rahasia hati di luasnya semesta kata-kata,
ketika waktu perlahan-lahan akan menuakan dan membunuh rindu
rindu sendu mengharu kalbu
sunggu berbakat kau petik hati
jikalau resah akan kehilangan
jangan berpikir aku lenyap
sampaikan pelukku, wahai kusam
sungguh tiada tampak jiwa berbunga
lebih lebih ku tak bertutur
hatiku rindu bukan kepalang
nestapa gancaran dilalui
waktu memisahkan akan...
Ketika suatu hari nanti
Kutemukan titik akhir pertemuan ini
Menggelisahkan hati
Membuat sunyi
Kian menggelora disapu rintih hati
Dan kapan kita dapat bertemu kini
Ku kenang kini namamu disisi
Semoga kelak dapat bertemu lagi
assalamualaikum,
itu kau ?
apa khabar ?
ku harap kau dapat membaca surat hati ini
aku baik saja,
duduk bersebelahan dengan jendela yang
diliputi salju,
aku baik saja,
melihat kearah luar dengan harapan yang aku
akan kau kunjung,
dengan membawa sekuntum...
Ribuan hari telah terlewati Namun merelakan dan mengikhlaskanmu Masih saja kucoba.
Lihatlah, ribuan lembaran rindu yang telah usang
Namun penaku tak pernah lelah Tak berhenti menulis segala rindu untukmu Tak mengeluh menulis segala rasa untukmu.
Tahukah Ibu?
Senja selalu kuharap berlalu cepat Agar terganti malam Kupinta...
: Syailendra
Aku hidup di jaman kardus. Jaman sekarang, milik semua orang. Di jaman semua orang ini, para pemimpin terbuat dari plastik, figur panutan bertubuh karet, penegak keadilan adalah besi kokoh tapi berkarat. Mereka menguasai air, angin, matahari, dan memonopoli hujan.
Aku adalah kardus yang terempas karena angin kencang, hancur...
Aku setengah mati membungkam segala perasaan
Namun rindu selalu meronta, berharap kuteriakkan namamau
Lalu kukirimkan doa, sebanyak bulir gerimis di kaca jendela
Semoga sampai di dadamu
Tempat yang semestinya aku selalu berada di sana
Seribu cahaya menerangimu,,
Seperti seribu matahri ada disampingmu,,
Silau,,kagum,,hingga pujianpun tak dapat kuhentikan,,
Sehelai daun dan setetes embun,,
Pujian itu membuatku tersenyum,,
Seperti itu kah namanya rindu,,
Rindu akan kebaikan,,
Rindu akan belaian kebaikan yang tak kunjung ada,
Dan hati ini kian saja terasa kelam
Yang pekatnya lebih hitam dari ukiran malam
Sepenggal ragu menggurat asa jika rindu itu tiba
Akankah kita indah seperti jingga saat matahari menua
Gerimis menghantarkan langkahku berlalu
Aku mematung menatap persimpangan jalan berliku
Meski bibir mengatup rapat menahan...
Kepadamu pemilik debar dan berlaksa rasa..
Layaknya gelegar di siang terang..
Kehadiranmu dahulu yang datang temani sepiku..
Tawa sendu mu yang telah lama tak kudengar..
Masih ku ingat walau kian lama kian pudar..
Tak sanggup rasanya ku pendam terlalu lama..
Rindu yang kian hari...
Karenamu
Aku terjebak nyaman dalam dimensi halusinasi
Terperangkap dalam indahnya ruang tak berjarak
Pada dimensi itu kutemukan dirimu..
Tanpa ada jarak sebagai perantara
Tak ada waktu yang harus ditunggu
Pikiran, kalbu dan Atmaku
Tak ingin berpulang pada dunia dimana ragaku menetap
Waktu datang menyadarkan
...
Mereka yang pernah menulis puisi tentang cinta disini paham sekali bagaimana menulis puisi rindu.
Kangenku padamu tak hanya sepintas lalu, rinduku ini adalah akumulasi dari pertemuan kita, yang tak letih melapisi seluruh bongkahan cinta, sementara lapisan yang dihasilkan adalah kangen yang bertambah satu.
Jika seribu penyair menulis tentang pengalaman yang sama, setiap penyair akan berbeda karena setiap penyair memiliki penafsiran sendiri tentang peristiwa di sekitarnya. Meskipun setiap puisi yang kami pelajari tentang tema yang sama, cinta dan kehilangan, masing-masing sangat berbeda. Setiap puisi memiliki cara unik untuk mengembangkan pengesahan kehilangan dan kesedihan. Kami tidak dapat memilih favorit dari ketiganya karena masing-masing brilian dengan caranya sendiri yang spesial.
Tapi ada halaman quotes cinta pilihan yang mungkin menarik di kata mutiara tentang cinta
Kutipan Kata-kata Rindu Paling Populer
Puisi tentang rindu ini adalah salah satu media bagaimana indahnya rinduku lewat kata, meskipun tak mampu mewakili semua, namun ini abadi menjadi karya puisi rindu yang sempurna untukmu. Kangenku menjadi bait-bait puisi, kerinduan yang seringkali menerpaku dalam sepi.