Puisi abudalta Berjudul Tumbang 7 Bait 18 Baris

a
Tumbang
© abudalta
Patahkan saja sayap rapuh hitamku
bila mengepak saja tak mampu
semua akan datang
Kan menghilang terbang tinggalkan sarang
tak ku harap kau kan tinggalkan ku
ranting yang akan tumbang pun
tak mau lagi
ku hinggapi oleh makhluk dengan kebiadaban
ataukah aku harus memilih
terbang dengan satu sayap yang meradang
dan
tinggalkan ranting-ranting tumbang
hingga tercapai semua asa
nyalakan lentera bahagia kehidupan
dalam terang benderangnya iman
tetap dalam lindungan Sang Maha Rahman
selalu
030404
Puisi ‘Tumbang’ ini menciptakan sebuah atmosfer yang sarat emosi dengan penggambaran yang kuat, namun ide yang disajikan terasa sedikit klise dan kurang orisinal. Bahasa yang digunakan cukup indah namun terkesan sedikit terlalu simbolis, mungkin membingungkan bagi beberapa pembaca. Meskipun memiliki potensi makna yang dalam, namun pesan yang ingin disampaikan terasa terlalu umum dan kurang mendalam. Elemen kejutan juga kurang terasa dalam puisi ini, cenderung mudah ditebak. Perlu sentuhan lebih untuk membuatnya lebih menarik dan berbeda.