Puisi ANI JAENI TAKIMAN PUTRI Berjudul Air Mata Kerinduan 2 Bait 8 Baris
A
Air Mata Kerinduan
© ANI JAENI TAKIMAN PUTRI
Aku mengadu pada Sendu,
Aku bercerita Pada Pilu,
Tentang rindu yang telah Bertamu,
Tanpa mengetuk pintu dahulu.
Air mata rindu tak tertahankan,
Merajut asa tanpa harapan,
Air mata rindu tanpa pertemuann,
Mengingat engaku telah di pangkuan TUHAN.
Puisi “Air Mata Kerinduan” berhasil menangkap esensi kerinduan yang mendalam dengan gaya yang puitis dan menyentuh. Penggunaan personifikasi dalam mengadu pada ‘Sendu’ dan ‘Pilu’ memberikan nuansa emosional yang kuat, mengajak pembaca merasakan kesedihan yang dialami penulis. Rima yang sederhana tetapi efektif menjadikan puisi ini mudah diingat dan dinikmati. Namun, meskipun tema kerinduan adalah tema yang universal, ada kalanya pilihan kata terasa klise. Beberapa frasa seperti ‘air mata rindu’ mungkin telah sering digunakan, sehingga mengurangi keaslian ide. Namun, saat menyentuh aspek kedalaman makna, puisi ini menyiratkan bahwa kerinduan tak hanya tentang kehilangan, tetapi juga tentang harapan yang tetap ada meski dalam kesedihan. Hal ini adalah poin yang sangat kuat dalam puisi. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki daya tarik tersendiri dan mampu membangkitkan rasa empati dari pembaca.