Puisi khofifa_rifah Berjudul sepertiga malam 13 Bait 43 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.6
1 Voters
Puisi 13 Bait 43 Baris Tentang CintaDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
k

sepertiga malam

© khofifa_rifah

Sepertiga malamku

Bulan tak selalu menjadi purnama
Bintang tak selalu bersinar cerah
Daun tak selalu setia pada ranting nya
Awan tak selalu ada pada langit birunya

Roda terus berputar pada porosnya
Hujan deras memberikan pelangi sebagai hadiahnya
Senyuman yang siapakan tipu belaka
Janji ingkar yang tak berdaya

Mengharapkan apa yang tak jelas kebenaran
Menginginkan lebih dari segala kemampuaan

Oh tuhan
Kertas putih bertinta hitam
tetesan kerinduan
aluran tangan memberi pengakuan

salah?
Mengagumi tanpa lampu merah mengetahui?
Hancur?
Menyayangi walau tak tau arti?

Pembohong!
Pengecut!
Pecundang!

Otak kecil dengan hati mungil
Lisan tak bertulang
Wajah tersungkur kehitaman

Angakat kepalamu
Tenagakan tanganmu
Keluarkan air matamamu
Berkacalah atas prilakumu
Berdirilah dibalik bayanganmu

Pandangan emas berubah perak
Tak bernilai walau telah terjual

Doa yang diperjuangkan
Dihadapan tuhan semesta alam
Mengharap akan jawaban
Walau terkadang tak siap mendengar sebuah balasan

Mencintai dalam diam
Mendoakan disepertiga malam

Tuhanku
Kutitip dia dalam kasih sayangmu
Hadirkan dia sebagai pelindungku
Penyempurna agamaku
Saksi atas cintamu


2 Comments

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    4
    3.6/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Sepertiga Malam” ini berhasil menyampaikan kompleksitas emosi yang mendalam melalui ungkapan kerinduan dan harapan. Penggunaan metafora yang sederhana namun kuat, seperti ‘Bulan tak selalu menjadi purnama’ dan ‘Hujan deras memberikan pelangi sebagai hadiahnya’, menciptakan citra visual yang menawan. Penulis juga dengan cerdas menyentuh tema cinta dan kerentanan dalam menghadapi kenyataan hidup, yang menambah kedalaman makna puisi ini. Namun, meskipun banyak ide menarik yang disampaikan, ada beberapa bagian yang terasa agak bertele-tele dan bisa dipadatkan untuk menjaga fokus. Secara keseluruhan, puisi ini adalah refleksi indah dari perasaan manusia yang universal, dengan momen-momen kejutan yang tidak terduga di tengah-tengah keputusasaan dan harapan. Saya berharap penulis dapat lebih mengeksplorasi elemen kejutan dalam karya-karyanya selanjutnya untuk meningkatkan daya tarik puisi ini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *