Puisi Cucu Sumarna Berjudul Di dadamu 1 Bait 5 Baris
C
Di dadamu
© Cucu Sumarna
Aku setengah mati membungkam segala perasaan
Namun rindu selalu meronta, berharap kuteriakkan namamau
Lalu kukirimkan doa, sebanyak bulir gerimis di kaca jendela
Semoga sampai di dadamu
Tempat yang semestinya aku selalu berada di sana
Puisi “Di dadamu” menyuguhkan nuansa kerinduan yang mendalam melalui pemilihan kata yang sederhana namun kuat. Penggambaran perasaan yang tertekan dan harapan yang tak kunjung padam memberikan dampak emosional yang cukup signifikan. Frasa ‘setengah mati membungkam segala perasaan’ menciptakan gambaran yang kuat tentang perjuangan batin si pembicara. Di sisi lain, metafora ‘bulir gerimis di kaca jendela’ berhasil menambahkan keindahan visual sekaligus menguatkan konteks kerinduan. Dalam hal keaslian ide, meskipun tema kerinduan adalah tema yang umum dalam puisi, penyampaian ini memiliki sentuhan yang personal dan mendalam. Namun, puisi ini bisa lebih mengejutkan jika ada elemen baru yang tidak terduga di akhir, yang dapat meninggalkan kesan yang lebih mendalam. Secara keseluruhan, puisi ini membawa pembaca pada perjalanan emosional yang kaya, meskipun masih ada ruang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam hal kejutan dan inovasi.