Puisi Danny Faldy Berjudul Tak Pernah Usai 3 Bait 12 Baris
D
Tak Pernah Usai
© Danny Faldy
Padamu selalu ada kerinduan
Yang menyisa pada sepenggal senja
Dan aku mulai gelisah
Tersebab tak ingin malam cepat menyapa
Padamu selalu ada khayalan
Di saat aku meraba bayangmu
Hingga aku kehilangan
Sebelum dapat memelukmu
Padamu selalu ada cerita
Ketika jemari saling bertaut
Dan hati saling menyanjung
Padamu tak pernah ada kata usai
Puisi “Tak Pernah Usai” berhasil membangkitkan nuansa kerinduan dan kehangatan melalui penggunaan imaji yang puitis. Pembaca diajak merasakan kerinduan yang mendalam, di mana senja dan malam menjadi simbol waktu yang tak terhindarkan. Pengulangan frasa ‘Padamu selalu ada’ memberikan kekuatan emosional yang kuat, menciptakan kedekatan antara pembaca dengan narator. Keindahan bahasa tersampaikan dengan baik melalui aliran kata-kata yang harmonis, meski ada beberapa frasa yang bisa dieksplorasi lebih dalam untuk menambah keindahan. Ide yang diusung tentang cinta yang tak pernah usai adalah tema yang universal, namun cara penyampaiannya terkesan segar. Kedalaman makna terasa di setiap bait, menjadikan puisi ini layak direnungkan lebih jauh. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini masih bisa ditingkatkan; pembaca mungkin mengharapkan twist atau perubahan yang lebih dramatis. Secara keseluruhan, puisi ini menyentuh dan memikat, meskipun ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.