Puisi Nurrizka Putri Azahra Berjudul Siapa Yang Salah? 5 Bait 20 Baris
N
Siapa Yang Salah?
© Nurrizka Putri Azahra
Aku termangu dalam serpih-serpih hari yang tak pasti
Duka ini dari siapa?
Kesepian ini datang dari mana?
Luka ini ... siapa penyebabnya?
Saat ku tatap nabastala
Hanya ada nestapa di sana
Lalu sang rinai jatuh membasahi bentala
Menciptakan petrikor yang menyesakkan dada
Kenapa semuanya jadi semenyakitkan ini?
Kemana perginya dia, sang penawar lara di dada?
Semua janjinya itu palsu
Segala tentangnya itu tipu
Kalau cinta adalah segalanya
Kenapa segalanya tidak bisa menjadi cinta?
Kalau dia tidak bisa menepati janjinya
Kenapa dia justru membuat janji yang hanya akan semakin membuatku jatuh dalam kubangan duka?
Tuhan,
Siapa yang salah dalam kisah ini?
Aku yang terlalu percaya
Atau dia yang memang suka seenaknya?
Puisi ‘Siapa Yang Salah?’ berhasil menangkap kerumitan emosi manusia dengan sangat mendalam. Penyair menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna, menciptakan suasana melankolis yang dapat dirasakan oleh pembaca. Penggunaan metafora seperti ‘serpih-serpih hari’ dan ‘petrikor yang menyesakkan dada’ memberikan nuansa visual yang kuat, membawa kita ke dalam pergolakan batin sang penyair. Pertanyaan retoris yang diajukan menambah kedalaman refleksi, menggugah pembaca untuk merenungkan pengalaman cinta dan kekecewaan. Meskipun tema ini cukup umum, daya tarik puisi ini terletak pada kejujuran emosionalnya dan cara penyair menyampaikan keraguan dan rasa sakitnya. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini mungkin bisa ditingkatkan, karena alurnya cenderung dapat diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang sangat emosional dan berhasil menggambarkan kompleksitas perasaan dalam hubungan manusia.