Puisi Adila Firdausi Berjudul Hidangan Penutup 3 Bait 10 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.6
1 Voters
Puisi 3 Bait 10 Baris Tentang CintaDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
A

Hidangan Penutup

© Adila Firdausi

Kala rindu menutut terciptanya temu
Anila malam tersipu malu dalam pusara waktu
Terdengar alunan nada kerinduan, beriringan
dengan air mata keinginan.

Sesungging senyum masam terpasung di wajah manisnya
Terdiam kaku, bertahan pada secuil redup harapan
Seiring rindu yang menjejaki pengamatan,
termenung bersama sunyi dalam kegelapan

Secarik prasasti yang bernada luka tersaji
Menjadi hidangan akhir dalam penantian ini


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    4
    3.6/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Hidangan Penutup” ini menyajikan nuansa yang mendalam dan penuh emosi, menjadikan pembaca terhanyut dalam suasana kerinduan yang terungkap dengan indah. Penggunaan imaji seperti ‘Anila malam tersipu malu’ dan ‘secuil redup harapan’ memberikan kekuatan visual yang kuat, menggambarkan perasaan yang kompleks dengan cara yang elegan. Namun, meskipun puisi ini kaya akan emosi dan keindahan bahasa, ada beberapa bagian yang terasa sedikit klise, seperti ‘air mata keinginan’, yang bisa jadi diungkapkan dengan cara yang lebih orisinal. Meskipun demikian, kedalaman makna yang terkandung dalam setiap bait memberikan bobot yang signifikan pada keseluruhan karya ini. Elemen kejutan, meskipun tidak terlalu mencolok, tetap ada dalam cara penutupan puisi ini yang mengajak pembaca untuk merenungkan makna dari kerinduan dan penantian. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menciptakan resonansi emosional yang mendalam, meninggalkan kesan yang tidak mudah terlupakan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *