Puisi Danny Faldy Berjudul Rindu Serupa Aku 3 Bait 11 Baris
D
Rindu Serupa Aku
© Danny Faldy
akulah peziarah sunyiyang berlutut di pusara senja
meletakan seikat kamboja di atas makam kenangan
bertuliskan rindu di lusuhnya punggung nisan
"bisikmu cinta..."
aku tak benar" meninggalkanmu
semayamkanlah aku di hatimu
agar kau tau rasa yang berpendar hangat dalam qalbuku
kala pawana berdesir melampaui wajahmu
di malam alam mayapadamu,
lantas cumbuilah rindu serupa aku...
Surakarta,2012....
Puisi “Rindu Serupa Aku” menyajikan sebuah perjalanan emosional yang mendalam, di mana penulis berhasil menggugah perasaan pembaca melalui gambaran yang kuat dan simbolisme yang kaya. Penggunaan istilah ‘peziarah sunyi’ dan ‘pusara senja’ menciptakan suasana melankolis yang sangat mengena, menggambarkan kerinduan yang tak terkatakan. Keindahan bahasa yang digunakan, meskipun terkadang terasa padat, tetap memancarkan pesona tersendiri; frasa seperti ‘melampaui wajahmu di malam alam mayapadamu’ menunjukkan keahlian penulis dalam merangkai kata-kata. Namun, meskipun ide tentang kerinduan dan kehadiran yang tak terpisahkan memang bukan hal baru, penulis berhasil menghadirkan nuansa yang segar melalui perspektifnya. Dalam hal kedalaman makna, puisi ini menyentuh tema universal, yaitu cinta dan kehilangan, yang dihadirkan dengan kejujuran emosional. Meskipun demikian, elemen kejutan dalam puisi ini kurang terlihat, sehingga pembaca mungkin dapat memprediksi arah perasaan yang ingin disampaikan. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang hangat dan penuh perasaan, meski ada beberapa area yang dapat dikembangkan lebih lanjut.