Hujan di Malam Sabtu
…
ini Puisi Patah Hati paling banyak dihasilkan pada saat kita patah hati. [keyword] ini salah satunya. Hingga ada yang bilang “jangan move on”. Maksudnya adalah jika ingin lebih banyak menghasilkan puisi, jangan pernah bangkit dari patah hati atau putus cinta.
Kutipan Kata Patah Hati bergambar di atas berjudul Hujan di Malam Sabtu karya Kau Tahu
Bahkan setelah seseorang menghancurkan hati kalian, itu biasanya tidak cukup untuk membuat kalian berhenti mencintai mereka. Tetapi setiap tindakan yang kalian lakukan akan seperti pedasnya cabe. Yang hanya menyebabkan kepedasan, bahkan sampai lidah kesakitan, tapi masih mau lagi.
Tapi tak cuma orang yang patah hati mengalami hal demikian, simak saja puisi galau yang berisi “siksaan” yang sama.
karena membuat puisi akan lebih mudah ketika sedang patah hati dan putus asa. Puisi patah hati memberikan banyak contoh kehebatan puisi. Saat hati sedang patah, sedang tak menentu, sedang hancur dan putus asa.
Beberapa diantaranya sungguh luar biasa membuat bulu kuduk berdiri ketika membacanya. Entah kekuatan apa yang membuat bait-bait itu punya getaran dan magis ketika dibuat dalam kondisi patah hati. Jadi untuk membuat puisi patah hati, sering-seringlah mencintai dan kemudian patah hati. Tapi harapan dan doa kami cinta itu tak patah lho.
Terbalut manis, buaian kata
Menghujam berdarah hati yang patah
Bagai bisa paling mematikan
Mengoyak rasa tanpa perasaan
Goyah mencoba berdiri
Dari luka terparah hati terkoyak belati
Terukir semua kenangan dan janji
Terhempas dalam cadas, jiwa hampir mati
Senyum manis penuh intrik
Bersembunyi dibalik...
Diatas mobil berwarna jingga
Berpacu diantara waktu yang memburu
Lewati ratusan tikungan berbagai rupa
Mataku selalu saja berpapasan denganmu
Saat terjenuh menghampiri jalan mimpi
Kau hadir kejutkan hari
Isi semua yang tersembunyi
Lepaskan kerinduanku atas peri bumi
Saat bintang angkasa tebarkan cahaya
Bulan...
dalam diam aku selalu memandang dalam hening
dalam sendiri akau terpaku menatap ruang kosong ruang sepetak
aku yang tak perna lelah mengejar suatu impian untuk suatu cita cita
namun semua itu hanya impian
namun aku tetap bertahan seperti awan melingkari dunia
dalam dunia nyata sepi ,sedih selalu
Waktu terus mengiringi
Detak jantung menemani
Kunikmati secangkir diksi
Disepetak ruang sunyi tanpa telepati
Hati tak lagi memilih menanti
Sebab pemiliknya sudah lama pergi
Kini pikiranku berdiskusi
Pada raga yang tersakiti
Rintih tangis tak terbendungi
Karena hati susah lama mati
sorak sorai penuhi gendang telinga
tatkala menatap renyuh dinding nostalgia
dalam balutan sendu kubersenandung
untuk harap yang tak kunjung
usang bingkai memori
menyadarkanku bahwa hari-hari telah terlewati
bu,
aku pernah seingin itu
menghadirkan senyum di bibir ibu
merengkuh kebanggaan itu di pundakku
namun,...
Binar bola matamu menyilaukan mataku
Hangatnya tatapanmu menghantui malam panjangku
Anggun parasmu membekas di relung hatiku
Cantik hatimu tak kan ternoda hingga berakhirnya sang waktu
Tapi sayang……..
Senyum manismu membuyarkan lamunanku
menyadarkanku, kau hanya sebatas angan-anganku
Di lautan hati yang gelap,
Harapan datang berseri,
Membara dalam duka,
Membayangkan temu yang khayal.
Namun lautan itu tak bersahabat,
Hanya menghantarkan kecewa yang dalam,
Harap yang menjelma menjadi debu,
Menghempaskan impian yang terhempas.
Terluka dalam cinta yang hanya bayangan,
Berharap memiliki, namun...
Tuan,
Izinkan aku memilikimu-
dalam puisi yang menjadikanmu hidup,
dalam bait yang merangkum
hangatnya hati yang berseteru,
dalam rima yang tak mengenal malu
tatkala menyampaikan denting-denting rindu
Tuan,
Puisi ini kian lama menjadi candu
karena dengannya, aku memilikimu
yang dalam nyata...
Merah rapuh namun masih nampak kokoh
Kursi dibalik pintu.
Kemarin, mungkin.
Kursi itu tegak gagah dengan tuan ber jam megah
Kemarin juga disitu,
Disana ada karpet dan disini bucket
Ah, kini kemana
Kau yang membawa mereka?
Kau beranjak dari kursi merah dengan begitu...
Jika muara adalah pertemuan,
Maka aku rela melewati pipa-pipa toilet,
Untuk mencapai lautan bebas bersamamu.
Sering ku ucap “aku mencintaimu” bukan mksdku mengobral kata itu,
Melainkan hanya itu logika yg mampu kupikir menterjemahkan rasa ini padamu
Kupacu motor tuaku bukan karna terburu,
Melainkan ingin cepat menuju...
Mesin waktu bergulir tiada henti
Bayangan masa lalu kembali hadir menyapaku,
Membuatku tak bisa melihat dunia luas,
Bagaikan mata ini tertutup selendang hitam,
Lalu ?!
Kemana aku akan melangkah ?!
Kemana lagi aku harus mengadu?
Arrgghh..
Engkau telah berhasil !
Yup...
Pertama kali ku utarakan cinta
Disudut sekolah penuh taman bunga
Berharap kau tau aku ada rasa
Meski ku tau kau tak ada rasa
Tapi masih ku coba
Hasil akhirnya pun sudah ku duga
Jika itu terasa sulit kau dengarkan
Biar kupendam
Meski...
Terbenam..
Lebih dari cukup aku di godamu dengan warna yang tidak pernah berubah dari waktu ke waktu
jingga yang kemerahan dengan senyum manis dari bibir tipismu
yang mungkin aku mulai merindukannya
biarkan aku yang mendekatimu kali ini saja
tidak perlu sedekat nadi dan aku pun menyadarinya
hanya ingin...
Mekar mawar yg kau tanam di hatiku, tercium wangi semerbak. Lambangkan segalah sayang dan cintamu, namun mengapa hanya sesa’at, cintamu hanya seperti embun pagi yang mudah hilang di serap matahari,,
bukankah engkau sudah berjanji akan sehidup semati denganku, kenapa engkau masih menyebut dan menawarkn aku cinta yang lain.. cuman...
Semusim berlalu
Senyum bahagia di wajah senja tlah beku
Air mata paling bahagia, jerit tangis dan tawa
Kitalah dua insan simbol kehilangan
Ratap demi ratap
Selalu membasahi tiap helai magenta
Biar kupeluk seluruh keheningan ini
Biar kuhirup tiap nanah luka selepas kepergian
Senja di...
//
Pada saatnya hati itu memecah,meradang bersumbang lantah apa ketika ia akan mengingat siapa saja yang telah mencoba mematahkan? Atau engkau akan terus berlari komat-kamit sementara tak tahu destinasi itu
//
Apalagi bung? Semenjak ponsel telah merumahkan langkah yang benar-benar salah, lantas mengapa lagi hati harus digunggung...
Melipat jarak
Memang dahulu kita pernah dekat?
Kata siapa kita dekat?
Bahkan kita ragu untuk bersapa hangat
Lantas untuk apa melipat jarak?
Jika dari awal kita sudah bersekat.
Aku hanya sebutir debu yg memburamkan kilau,
dan tak pantas brada diatas suci.
dan aku tak bisa menghindar saat angin hembuskan aku untukmu,
lalu terbang..
aku hanya kecewa bagi hampa yg mengharap udara,
karena aku hanyalah debu ditengah gersang yang mengharap hujan,
hentikan angin membawaku...
Aku adalah detak detik jam yang semakin
bertambah nilainya dan kembali lagi ke satu
lalu dua dan berlanjut,
Dan engkau adalah angka fana tiga belas
yang tak kunjung ada dalam perjalananku,
Seberapa banyak ku berputar,
Tak ada engkau bukan ?
Tertawalah bila engkau suka
Berteriaklah bila kau takut
Diri ini Sedikit melemah karena duka
Hanya senyum yang bisa terlontar dari bibir ini
Meski hati di rundung pilu
Meski sakit ini kan hilang bersamaan dengan datangnya hujan
Sungguh hina dan tega kau merusak senyum ini
Sampai detik ini
Apa yang aku ucapkan tak pernah bosan
Aku ucapkan dengan sebuah kejujuran
Tak pernah terlintas sedikitpun kebohongan
Apalagi muncul niat sebuah kegombalan
Karena alasan apa aku selalu mengucapkannya?
Yang aku pikirkan adalah apa yang aku ucapkan
Mudah-mudahan menjadi sebuah Do’a
Do’a yang tak pernah...
Sekarang sudah saatnya
Untuk menyampaikan untaian cerita
Yang telah kurangkai
Saat hati telah berdamai
Banyak yang ingin kusampaikan
Dan juga cerita yang ingin kubagikan
Terima kasih kau telah hadir dan sempat bersama
Walau kenyataannya kau pergi tanpa banyak kata
Terima kasih sudah...
Hati ini tersabik pedih
Raga ini terhempas,
Curahan air mata, tiada terbendung
Meratapi diri, tiada lagi kokoh
Tak seindah pelangi yang penuh warna
Tak seterang mentari, menyinari bumi
Kau hadir bawa bahagia
Dan pergi tinggalkan duka
Duka lara,membekas pilu
Secarik kertas kau tinggalkan
Hari ini,
Bersama mendung dan hujan
Sendiri ku telusuri kembali
Jejak jejak masa lalu
Seperti naik mesin waktu
Atau berteleportasi ke masa itu
Ingatanku masih jelas
Bayangan itu membekas
Di sini,
Dulu, dulu sekali
Kita pernah duduk berdua
Hingga lupa...
Salah satu cara untuk mengatasi obsesi ini adalah dengan melepaskannya. Melakukan hal-hal seperti memeriksa media sosial mereka, menelepon untuk menyapa. Memegang barang-barang yang mengingatkan kalian tentang mereka, dan mencoba untuk “tetap berteman” hanya akan memperpanjang sakit hati kalian.
Disinilah di puisi sedih orang-orang kuat yang tetap bertahan
Menghapus ingatan tentang mereka dan melepaskan segala jenis kontak akan memberi kalian kesempatan untuk sembuh dan melanjutkan hidup. Mungkin tidak segera, tetapi pada akhirnya, cinta akan berhenti terasa begitu menguras tenaga.
Setelah putus, otak kita secara alami beralih ke bagian terbaik dari hubungan. Manusia menyukai nostalgia. Kita akan menyusuri jalan kenangan, memainkan kembali momen-momen yang membuat hati kita berdetak kencang alih-alih berdebat dan menangis.
Kerinduan atas kenangan yang lebih bahagia, bercampur dengan gagasan tentang seseorang sebagai “satu-satunya”, dapat membuat patah hati semakin parah. Jika yang kalian lakukan hanyalah fokus pada kenangan positif atau keyakinan ditakdirkan bersama, kalian tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan hidup.
Sementara mengingat kenangan terbaik terasa menyenangkan, itu akan menjadi hal terbaik untuk memahami diri sendiri saat mulai menulis. Tujuannya untuk memperbaiki patah hati kalian, tidak terjebak dalam masa lalu yang romantis.
Baca kenangan-kenangan mereka di puisi tentang cinta
Cinta itu menguasai segalanya; itu dimaksudkan untuk merasa baik, dan itulah mengapa ini adalah salah satu pengalaman terbaik yang bisa dilalui manusia. Tapi patah hati juga mengambil alih dunia kita. Rasanya seperti semuanya telah hancur, dan seolah-olah tidak mungkin untuk melanjutkan.
Kata-kata Wendy Cope ini mungkin terasa sederhana, tetapi pesan yang mendasarinya valid. “kalian menyembuhkan cinta dengan menghilangkan bagian yang terasa enak – apakah itu pengingat orang tersebut atau gagasan palsu kalian tentang mereka”.
Cinta itu indah, dan menyakitkan; dalam kedua kasus tersebut, kalian hanya perlu menemukan apa yang cocok untuk kalian. Show must go on, kehidupan akan terus berjalan, sekalipun kau paksa berhenti.
Puisi tentang kehidupan akan meringankan apa yang sekarang kau alami, coba saja.