Puisi Berjudul Yang Tak Pernah Berbalas Peluk 6 Bait 29 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
5
Kedalaman Makna
5
Keindahan Bahasa
4
Score
4
1 Voters
Puisi 6 Bait 29 Baris Tentang KehidupanDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
A

Yang Tak Pernah Berbalas Peluk

© Amrina Rizkiani

Kuketuk pintu demi pintu
Berharap ada yang sudi memberiku langit kecil untuk menetap
Kuhidangkan hatiku utuh
di atas nampan sunyi yang lama tak tersentuh
Namun dalam buai pengabaian
Terpaksa kutanggalkan tanpa jejak

Segala maki telah kuhafal nadanya
Waktu bukan penyembuh
Ia hanya tukang angkut kenangan
Dan aku?
Tak lebih dari penerima luka yang setia

Aku berdiri, meski nyaris rubuh
Sumbu jiwaku tinggal bara
Aku melangkah, meski perih mengalir di sela jemari
Pulang membawa serpih yang tak lagi kukenal bentuknya

Aku pengembara sunyi
Menapaki batas antara harap dan kehilangan
Bersekutu dengan langit murka
Memeluk petir tanpa kompromi

Katakan,
Di mana letak salahku?
Telah kubiarkan diriku seporak-porandanya
Mereka datang, mengoyak, merampas
Lantas pergi tanpa belas kasih

Hingga akhirnya,
Yang kupeluk cuma angin
Yang kupunya tinggal sunyi
Yang tersisa hanya aku
Dalam bentuk paling diam dari sesuatu yang tak berbalas


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    4
    4/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Yang Tak Pernah Berbalas Peluk” menampilkan kekuatan emosi yang mendalam, menciptakan suasana kesedihan dan keputusasaan yang sangat terasa. Penggambaran perjalanan batin penulis yang penuh luka dan harapan yang sirna mampu menyentuh hati pembaca. Bahasa yang digunakan cukup indah, meskipun ada beberapa bagian yang terasa klise. Namun, pilihan kata yang cermat dan metafora yang kuat memperkaya nuansa puisi ini. Dari segi keaslian ide, puisi ini menawarkan perspektif yang unik tentang kehilangan dan pengabaian, namun tema ini cukup umum dalam sastra, sehingga tidak sepenuhnya baru. Kedalaman makna yang dihadirkan sangat menggugah, memaksa pembaca untuk merenungkan pengalaman manusia yang universal. Elemen kejutan, meskipun ada beberapa frasa yang tak terduga, tetap dapat diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang kuat dan emosional, meski ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut dalam aspek keindahan bahasa dan elemen kejutan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *