Puisi Duwi Ika Pitri Hardianti Berjudul Mata Hati 4 Bait 16 Baris
D
Mata Hati
© Duwi Ika Pitri Hardianti
Deraian embun pagi membasahi bumi
sahutan burung berkicau bernyanyi
hembusan angin pagi berselimut kabut
Tatapan kosong mata memandang ke sudut
pikiran berkecamuk kesana kemari
Merintih penyiksaan batin
Kebusukan yang tak bisa diamati
membuka pintu mata hati
Kesabaran bak seluas samudra
takkala mampu merubah rasa
Sosok tampan berseri seri
Menusuk hati bagai pisau berduri
Bagai air mata menangis darah
Tak ada secuil hati berirama
Kebencian merah merekah
Mengusik ketenangan jiwa
Postingan ‘Mata Hati’ ini menampilkan kekuatan emosi yang kuat melalui penggambaran penyiksaan batin dan kebusukan yang tak terlihat. Bahasa yang digunakan cukup indah dengan metafora dan gambaran yang kuat, menciptakan suasana yang mencekam. Namun, ide yang ditampilkan mungkin tidak sepenuhnya orisinal dan terkesan familiar. Meskipun demikian, kedalaman makna yang terkandung dalam penggalan ini cukup menggugah pikiran pembaca. Sayangnya, elemen kejutan dalam teks ini kurang menonjol dan terasa agak terduga. Secara keseluruhan, ‘Mata Hati’ berhasil mengekspresikan emosi yang dalam dan memikat pembaca melalui bahasa yang indah, namun kurang dalam aspek keaslian ide dan elemen kejutan.