Puisi Ilham Rifansyah Berjudul Antara Langit Dan Rindu 1 Bait 6 Baris
I
Antara Langit Dan Rindu
© Ilham Rifansyah
Langit sangat merindukan senja, seperti aku merindukanmu
Langit sedang menunggu fajar, seperti aku menunggu mu
Langit sangat terlihat indah saat ada pelangi, akupun begitu terlihat indah saat ada kamu
Saat ini langit sedang bersedih, seperti aku yang kau tinggalkan
Adakalanya langit terlihat indah, karena ada bintang yang menghiburnya
Namun semua itu akan berlalu, seperti kisah kita
Puisi “Antara Langit Dan Rindu” mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan antara alam dan perasaan manusia. Penggunaan metafora yang kuat, seperti perbandingan antara langit yang merindukan senja dan penulis yang merindukan seseorang, menciptakan ikatan emosional yang mendalam. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menggugah rasa nostalgia dan kerinduan. Namun, meskipun ada keindahan dalam pilihan kata, beberapa frasa terasa cukup klise dan dapat lebih digali untuk memberikan nuansa yang lebih segar. Kekuatan emosinya cukup kuat, tetapi kedalaman makna bisa lebih ditingkatkan dengan eksplorasi tema yang lebih mendalam. Elemen kejutan dalam puisi ini kurang tampak, menjadikannya terasa cukup dapat diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini menyajikan keindahan yang menawan, meski masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.