Kehilangan

M. Aan Mansyur

udara september penuh
         berisi bensin & kita
         hanya punya korek api.

banyak kawan mati tertembak.
        mereka terlalu indah untuk dunia
         yang bangsat. sekarang kita tidak
         memiliki pilihan banyak: temukan
         tempat yang hangat buat menangis
         & meledak & merawat segala

         yang tersisa.

kita kehilangan dunia
        setiap kali kehilangan satu orang
         yang kita cinta. apabila kita kehilangan
         satu orang lagi, kita kehilangan dunia
         yang sudah hilang.

.

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    4
    4.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Kehilangan” ini berhasil menyentuh emosi pembaca dengan gambaran yang kuat dan mendalam tentang kehilangan yang dialami. Penggunaan metafora udara yang “penuh bensin” dan “korek api” mengisyaratkan potensi ledakan emosi yang mengintai, menciptakan ketegangan yang terasa nyata. Penulis dengan cermat menghadirkan suasana duka melalui nada yang melankolis dan penuh kesedihan. Pilihan kata yang lugas namun tajam, seperti “bangsat” dan “indah”, menambah kedalaman ekspresi perasaan. Meskipun tema kehilangan adalah tema yang umum, penulis menyajikannya dengan cara yang unik dan menyentuh, menciptakan resonansi yang kuat. Puisi ini menegaskan bahwa setiap kehilangan menyentuh lebih dari sekadar individu; ia melibatkan seluruh dunia, menciptakan koneksi yang dalam antara pengalaman pribadi dan kolektif. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini dapat lebih ditingkatkan, meskipun penutupnya tetap menyentuh. Secara keseluruhan, puisi ini adalah refleksi yang menyentuh dan menggugah, mengajak pembaca untuk merenungkan arti kehilangan dalam hidup mereka sendiri.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *