Puisi Arina Safarin Khofiyya Berjudul Tapi 5 Bait 19 Baris
A
Tapi
© Arina Safarin Khofiyya
Apakah Tuan tau?
Bahwa ada tapi yang tak berkesudahan,
di hati seorang yang sedang merindu
“Tapi aku sangat merindukannya,
tapi aku selalu merasa hangat di dekatnya,
tapi hatiku masih berdebar setiap bertemunya,
tapi netraku masih gelagapan ketika ditatapnya,
tapi diriku tak pernah berhenti mencari sosoknya”
Belum, Tuan
tidak berhenti di situ saja
“Tapi toh ia akan pergi,
tapi toh ia tidak akan mencari,
tapi toh ia tak pernah meletakkan hati,
tapi toh ia tidak pernah peduli,
tapi toh hatinya tak pernah mengenali,
perempuan gila yang masih saja menunggui
ruangan hampa dalam relung jiwa,
yang tak kunjung berpenghuni,
namun selalu berisik akan kata “tapi’”
Postingan ini menggambarkan perasaan yang rumit dan gelap dari seseorang yang sedang merindukan sosok tertentu, namun diselingi dengan ketidakpastian dan keputusasaan. Penggunaan repetisi kata ‘tapi’ dalam kalimat-kalimat yang panjang menunjukkan konflik batin yang dalam dan kompleks. Penulis berhasil menyampaikan kekacauan emosi dan kebimbangan dengan jelas, menciptakan atmosfer yang mencekam. Namun, keindahan bahasa terkadang terganggu oleh kepanjangan kalimat dan repetisi yang berlebihan. Meskipun demikian, keaslian ide dalam menggambarkan perasaan kontradiktif dan kebingungan diungkapkan secara kuat. Kedalaman makna terkandung dalam perjuangan internal yang dialami oleh narator, namun mungkin bisa lebih diperdalam dengan penyusunan kalimat yang lebih terstruktur. Terdapat elemen kejutan dalam penggambaran perasaan yang bertentangan, tetapi penggunaan kata ‘tapi’ yang berulang-ulang dapat mengurangi dampak kejutannya.