Puisi Diyas Fatmawati Berjudul Menanggalkan Rasa Nyaman Namun Meninggalkan Jejak Rapuh yang Mendalam 6 Bait 22 Baris

Menanggalkan Rasa Nyaman Namun Meninggalkan Jejak Rapuh yang Mendalam
Semilir angin menggugurkan daun kering
Terbang melayang landas ditanah lapang
Ibaratkan dirimu angin... dan
Ibaratkan diriku daun keringnya
Engkau datang dengan penuh kenyamanan
Menghampiriku dengan penuh harapan
Namunku tak mudah berpindah keteguhan
Masih mencoba memegang erat dengan kesanggupan
Apa dayanya daun kering diterpa angin...
Melukiskan diriku yang tak mampu memendamkan rasa
Terbawa terbang dengan perasaan gembira
Walaupun sejenak namun terasa panjang
Engkau masih menyihirku dengan kelembutan kata
Perasaan nyaman mulai membentengi
Senyum simpul mulai mengembang dari kedua arah
Semakin tinggi ke angkasa, meyakinkanku terhadapmu
Namun waktu mengubah segalanya
Dirimu bukan dirimu yang dulu
Keegoisanmu mengingkari janji manis itu
Engkau meninggalkanku tanpa alasan
Menjatuhkan sebuah perasaan yang sudah mekar
Dirimu ibarat angin yang tak mempunyai wujud namun dapat dirasakan
Teks ini secara keseluruhan mengeksplorasi perasaan kehilangan dan kekecewaan dengan menggunakan metafora angin dan daun kering. Meskipun kekuatan emosinya terasa cukup kuat, keindahan bahasanya sedikit terasa kaku dan kurang mengalir. Ide yang disajikan cukup orisinal dengan pemilihan gambaran yang menarik, namun kedalaman maknanya terasa kurang dalam. Elemen kejutan juga kurang terasa, sehingga keseluruhan teks terasa agak monoton.