Puisi Fitri Suci Anggraini Berjudul Suara Hati Rindukan Ayah 6 Bait 23 Baris
Suara Hati Rindukan Ayah
Aku,
Anak perempuannya.
Yang merindukan sosok lelaki cinta pertama.
Dimana saat kumelihat nya,
Rasa ingin memeluk melepas semua rasa rindu itu sangat lah besar.
Namun terhalang,
Karena waktu dan keadaan.
Kebersamaanku dengannya, tak pernah lebih dua jam apa lagi satu hari.
Rindu,
Ya aku rindu padanya.
Tak sanggup kukatakan secara langsung,
Akhirnya kumemilih menuangkan semua kerinduan ini ditulisanku yang tak seberapa ini.
Berharap untuk selalu bersamanya,
Menikmati canda, tawa didalam satu atap.
Nampaknya itu mustahil.
Aku jadi paham,
Begitu sulit untuk menyatukan dua insan yang telah berlabuh pergi saling berjauhan.
Meskipun aku tahu,
Sosok wanita yang selalu ingin menunjukkan kekuatan diri dihadapanku, sebenarnya ia rapuh.
Dari tulisanku ini,
Semoga apa yang kita rasa mustahil bisa terwujud dimasa depan.
Sehat selalu, aku menyayangimu.
Ayah. . .
Puisi “Suara Hati Rindukan Ayah” menciptakan resonansi emosional yang mendalam dengan menghadirkan rasa rindu yang tulus dari seorang anak kepada ayahnya. Penulis berhasil menyampaikan kerinduan dan kasih sayang melalui ungkapan sederhana namun penuh makna. Penggunaan bahasa yang lugas dan langsung menciptakan kedekatan dengan pembaca, meskipun terkadang terdapat kekurangan dalam pengaturan ritme dan rima yang dapat memperkuat keindahan puisi tersebut. Ide mengenai kerinduan ini sangat orisinal, mengingat tema hubungan ayah dan anak sering kali diangkat, namun diungkapkan dengan cara yang unik dan personal. Kedalaman makna juga cukup kuat, terutama dalam menggambarkan perjuangan emosional antara kekuatan dan kerentanan, meski ada beberapa bagian yang terasa repetitif. Elemen kejutan dalam puisi ini relatif rendah, karena penutupnya dapat diprediksi, meskipun tetap menyentuh. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan ungkapan perasaan yang tulus dan penuh harapan, menunjukkan potensi penulis untuk menggali lebih dalam lagi.