Puisi Suanna alfahri Berjudul Menatap bayanganmu 1 Bait 14 Baris
S
Menatap bayanganmu
© Suanna alfahri
Ketika bayanganmu hadir menjelma
Berapa tahun sudah tak pernah
lagi kulihat tutur katamu , lembut kasihmu
Semua yang kau berikan dulu,
Penuh dengan rasa cinta yang tak bersarat.
Kesedihanmu tak ingin melihatku menangis..ketakutanmu tak ingin aku jatuh.
Banyaknya kasih sayangmu
Pengorbananmu
Semata mata agar aku bahagia.
Melihatku bahagia..itulah bahagiamu.
Ayah..aku menatap bayanganmu di sudut ruang kamarku.
Aku sangat merindukanmu.
Garis wajahmu lekat di depan mataku.
Wajahmu sendu menatapku penuh haru.
Puisi “Menatap Bayanganmu” berhasil menyentuh emosi pembaca dengan menggambarkan kerinduan yang mendalam terhadap sosok ayah. Penulis dengan lihai menyampaikan nuansa kehilangan dan penghargaan terhadap cinta yang diberikan, menciptakan ikatan emosional yang kuat. Pilihan kata yang lembut dan puitis menambah keindahan bahasa, meskipun ada saat-saat di mana penggunaan frasa bisa diperdalam untuk memperkaya imaji. Ide yang diusung sangat relevan dan universal, namun bisa dibilang kurang orisinal, mengingat tema kerinduan terhadap orang tua sering ditemui dalam karya sastra. Makna yang terkandung dalam puisi ini sangat mendalam, terutama dalam hal pengorbanan dan cinta tanpa syarat. Namun, elemen kejutan terasa minim; pembaca mungkin sudah dapat memperkirakan alur emosional yang ada. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil mengekspresikan cinta dan kehilangan dengan indah, meski masih ada ruang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam penyampaian ide.