Puisi Alena Berjudul Untitled 1 Bait 4 Baris
A
Untitled
© Alena
Ketika pagi datang, sinar menguning yang semakin terang perlahan menghangatkan. Lama-lama membakar lalu padam menjadi jingga yang kemudian tenggelam dalam kelamnya malam.
Begitu cepat waktu bergulir, dengan dan terkadang tanpa sadar berlalu.
Mendongak untuk melihat dan merenungi setiap pergantian proses dan warna, dengan hati dipenuhi risau.
Apakah disana kau melihat ini juga? Ataukah semenjak hari dimana kita berpisah, sudah tak ada lagi makna tentang dunia bagimu?
Puisi ini berhasil menangkap keindahan transisi waktu dengan sentuhan emosional yang mendalam. Penggunaan metafor ‘sinar menguning’ dan ‘kelamnya malam’ menciptakan gambaran visual yang kuat, memungkinkan pembaca merasakan perubahan suasana dan waktu. Emosi yang terungkap, terutama dalam kerinduan dan kesedihan pasca-perpisahan, sangat menyentuh dan relevan bagi banyak orang. Namun, ada beberapa bagian yang terasa sedikit berulang, dan hal ini dapat mengurangi dampak keseluruhan dari puisi. Meskipun demikian, ide tentang perubahan dan kehilangan tetap menjadi inti yang kuat. Secara keseluruhan, puisi ini menyuguhkan pengalaman yang menarik dan reflektif, meskipun tidak sepenuhnya mengejutkan dalam penyampaian ide. Sentuhan akhir yang mempertanyakan makna dunia setelah berpisah adalah elemen yang sangat kuat, memberikan kedalaman yang layak dipuji. Meskipun ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut, puisi ini menunjukkan potensi yang cerah.