Yang Tak Kusandang
…
Puisi 5 Bait bergambar di atas berjudul Yang Tak Kusandang karya na28
Detik sang waktu mulai menggenit
Menyeka hening yg menguntit
Dan engkau masih menjerit
Mengolah keluh
Menurut yang tak tentu
Apa kau sadar akan itu?
Tidak kah?
Rautmu payah, Kau lemah
Bangkitlah!
Tunjukan bahwa kau mampu
Kau kuat, Kau bisa
Kau itu bukan...
sorak sorai penuhi gendang telinga
tatkala menatap renyuh dinding nostalgia
dalam balutan sendu kubersenandung
untuk harap yang tak kunjung
usang bingkai memori
menyadarkanku bahwa hari-hari telah terlewati
bu,
aku pernah seingin itu
menghadirkan senyum di bibir ibu
merengkuh kebanggaan itu di pundakku
namun,...
Bila kau tanyakan letak rindu
Jawabannya jelas tak tentu
Dia tak mau tau
Mambelaimu tak kenal waktu
Kapan akan hadir disetiap temu
Jujurnya
Dia titipkan pesan
Menuju engkau,
Rengkuh paling ingin kujangkau
Nurani paling ingin kumiliki
Dari sajadah ini,
Ku sampaikan...
Aku berdiri di sini, sendiri
Menanti hadirmu yang tak pasti
Ku katakan pada luka
Bahwa aku baik-baik saja
Segenap jiwa dan ragaku
Hanya terikat padamu
Lalu dia datang dan mengatakan
jika kau akan kembali pulang
Tersenyum, melihat hadirmu yang hanya seperti khayalan
Apa...
Teringatkan, kelam surau masa lampau
Bahkan, mendung dirasakannya hingga kini
Menghujam telak di kalbu
Terang tak lagi menghiasi
Penuh dengan rasa malu
Tatkala kepekatan senantiasa didapati.
Jeruji maksiat yang tak pernah henti
Ibarat rembulan terbelah
Hitam di setiap malam hari
Terkelungkup penuh...
kuharap kita dapat bersua di tepi waktu
seperti sinar yang tak sembul dan suara yang tidak melesit
mengalir pelan, meliuk searah busur jiwa
sekelebat bayangan semu
aku menulis di atas batu retak sayup-sayup bernada geretak
bola mataku terantuk tembok sempoyongan mengantuk
kemarin dan hari ini...
Menari merajut peluh
Meringkuk memohon upah
Terus saja seperti itu,
Jangan diam ..
Kau mau hidupmu tergadai
Sedangkan kasihmu telah berharap
Melangkahlah wahai Rindu
Jangan pernah kau diam,
Bahkan sampai berhenti ..
Sulit ? Memang
Mencapai tepi dari sebuah dermaga
Sangatlah...
Di bawah indahnya ukiran langit
Kutuliskan rasa dalam bait
Bagai benang yang dijahit
Bagai kayu yang dirakit
Tak terasa telah menetes peluh
Karena ternyata telah begitu jauh
Sampai pada tempat hati berlabuh
Pada jiwa yang tak pernah luruh
Namun apalah daya
Cinta hanya...
cintaku takkan pernah layu,
meskipun roda waktu terus berlalu,
dan meninggalkan butiran debu,
yang mengotori beningnya cintamu
By. Anto Sutanto
Puisi bahasa inggris untuk bait diatas artinya :
“Love and Time”
my love never faded,
although the wheel of time continues to pass,
and left...
Merah rapuh namun masih nampak kokoh
Kursi dibalik pintu.
Kemarin, mungkin.
Kursi itu tegak gagah dengan tuan ber jam megah
Kemarin juga disitu,
Disana ada karpet dan disini bucket
Ah, kini kemana
Kau yang membawa mereka?
Kau beranjak dari kursi merah dengan begitu...
Curam, dalam, mengerikan
Mungkinkah jurang?
Di seberang kudengar buyar, bising
Oh.. Kunampak perang
Dengan perlahan..
Kuseberangi jembatan menuju suatu tepian
Walau kabut menutup pandangan
Taman hatiku berhenti bersemi
Belati menyayat hati, mengiris hingga kisahku miris
Kau mengganggu buatku lalai hingga tubuh terbengkalai
Awan menjelma menembus bias aneka lara
Menggapai khayal curatkan gerimis renyai
Terperi seorang diri melamunkan ekspresi sunyi
Menggali misteri jawaban
Tegar pecahkan problema
Walau angan kini menjadi iba dalam anyaman bujur
Mimpi penat muntahkan putih puing-puing murni
Binatangpun tak lagi sudi lintasi liur terisap...
Di balik tabir malam,
Aku berdiam, dalam kegelapan.
Bukannya takut, bukannya merana,
Tapi menemukan kedamaian di sini.
Cahaya menjauh, menyingkir perlahan,
Meninggalkan aku dalam keheningan.
Tak ada lagi hiruk pikuk, riuh dan gaduh,
Hanya bisikan angin, lembut dan syahdu.
Di sini, aku bebas, aku...
Terkadang seseorang lebih memilih untuk tersenyum,
Hanya karena tak ingin menjelaskan kenapa ia bersedih…
Tidakkah rindu masih kau anggap ada,
Meski kau kubur dalam-dalam atau kau karamkan di tengah samudera…
Tentangmu,
adalah senja yang selalu penuh keindahan dan tentangku,
Hanyalah malam yang larut dalam keheningan… (lebih…)
Sudah dua puluh tahun umurku
Aku tumbuh dari keluarga yang sederhana
Hidup apa adanya tanpa mengeluh
Kedamaian terasa begitu indah
Itu dulu, sebelum aku menginjak kuliah
Rasa pikiran bagai tak ada beban
Tapi kini hidup bagaikan terjerat
Yang membuat kita seakan lagi sekarat
Zaman...
Hati ini bungkam di persimpangan,
Mencari arah, namun jalan kabur,
Masa depan yang penuh tanda tanya,
Seperti kabut yang tak juga menghilang.
Aku berjalan, tapi langkah tak pasti,
Menghitung hari dengan keraguan,
Setiap pilihan seperti jurang yang dalam,
Menunggu keputusan yang tak pernah ringan.
Adakah sisa harapan?
Menunggu seperti sedang berdiri disudut taman
Memandang halaman kosong, lengang
Terasa seperti terpojokkan dan menepi
Adakalanya lelah itu datang
Dan disaat yang bersamaan kau harus membuat pilihan
Bertahan atau tetap berdiri menunggu?
Perhatian dan caraku menatapmu
Mengartikan sesuatu yang tak bisa...
“izinkan aku pergi …
Kau tidak perlu mencari ku lagi”.
Senja kembali ke peraduan dengan membawa luka
Tentang sepasang kekasih yang tengah putus cinta
Terombang-ambing dalam buaian harap yang tak perna pasti
Padahal, kata “sayang” terlontar setiap hari
Sial! sungguh sial
Aku terlalu hanyut...
Maafkan ingkar dari semua janji ku
Maaf tak datang lama menunggu
Maafkan luka goresan cintaku
Maaf tak ku obati bertambah pilu
Sakit mu tak lagi lirih
Tinggal sakit ku semakin perih
Tinggalkan aku biar nestapa
Mengenang kisah sebatang kara
Jalan terjal telah kau lalui
...
Terbalut manis, buaian kata
Menghujam berdarah hati yang patah
Bagai bisa paling mematikan
Mengoyak rasa tanpa perasaan
Goyah mencoba berdiri
Dari luka terparah hati terkoyak belati
Terukir semua kenangan dan janji
Terhempas dalam cadas, jiwa hampir mati
Senyum manis penuh intrik
Bersembunyi dibalik...
Di antara ribuan kilo dan waktu,
Aku titipkan rindu yang tak pernah jemu,
Jarak hanya angka, namun hatiku tahu,
Kau selalu dekat, meski tak bertemu.
Langit kita sama, meski tak saling tatap,
Aku menyusuri jejak di setiap harap,
Setiap pesan yang kau ucapkan,
Menjadi...
Di ufuk pagi, harapan bersemi,
Mimpi-mimpi terbang tinggi,
Seperti burung menari di angkasa,
Cita-cita, oh, indahnya rasa.
Dengan langkah pasti, ku melangkah,
Menembus awan, menembus cahaya,
Setiap rintangan, ku hadapi berani,
Karena cita-cita adalah jiwaku yang sejati.
Di balik lelah, ada senyuman,
Di...
Lama
kata-kata yang ingin ku tuang dalam otak berbejana
sekuat hamparan kelopak pelindung netra
ingatkan kira dan daya untuk rasa semua alpanya bersanding di dalam dekapan dada seorang dara tertunggu untuk bersua di lalainya surga dan indahnya asmara
sepi
suci penuh duri yang siap untuk jadi...
Tak terasa aku sampai dijalan ini,
Jalan kebenaran yang membawaku kemari,
Tempat yang hanya menyuguhkan ngeri,
Menyebutnya saja membuat bulu kuduk berdiri.
Ditiap arah jalan kulihat nama Karbala,
Diukir jelas diatas pedang-pedang khianat para durjana,
Namun tak banyak yang menyadarinya,
Karena kacamata manis penguasa...