Puisi Frans Elka Saputra Berjudul Merayu Tuhan 3 Bait 15 Baris
F
Merayu Tuhan
© Frans Elka Saputra
Tuhan, malam ini aku datang padaMu
Bukan meminta pengampunanMu
Tapi hanya mengadu padaMu
Tentang seorang wanita yang selalu kusebut namanya dalam setiap doaku
Tuhan, sesungguhnya engkau maha tahu
Tentang apa yg sedang terjadi dengan aku dan hatiku
Sungguh aku mencintainya dalam diamku
Bahkan aku sendiripun tak tahu kenapa bisa terjadi seperti itu
Tuhan, maaf aku merayuMu
Kabulkanlah doaku
Tanamkanlah namaku
Dihatinya yang masih kelabu
Luluhkanlah hatinya untukku
Agar bisa kusempurnakan ibadahku untukMu
Sebagaimana pernah kau luluhkan besi untuk nabiMu
Puisi ‘Merayu Tuhan’ menawarkan sebuah refleksi spiritual yang intim dan personal, menggambarkan hubungan antara manusia dan Tuhan melalui doa yang sederhana namun tulus. Penyair mencurahkan perasaan cintanya yang mendalam kepada seseorang dengan cara yang halus dan penuh penghormatan. Kekuatan emosinya cukup kuat, terutama dalam penggambaran kerinduan dan harapan yang mendalam. Bahasa yang digunakan cukup indah, meskipun terkesan sederhana, mampu menggambarkan perasaan dengan kata-kata yang mudah dipahami. Namun, dari segi keaslian ide, puisi ini tidak menawarkan sesuatu yang baru atau berbeda dari tema cinta dan pengharapan kepada Tuhan yang sering kita jumpai dalam puisi-puisi lain. Kedalaman makna terletak pada usaha penyair untuk mengaitkan cinta manusiawi dengan cinta ilahi, meskipun tidak terlalu eksploratif dalam menyampaikan dimensi spiritual yang lebih luas. Elemen kejutan dalam puisi ini terbilang minim, dengan alur dan penyampaian yang cukup bisa ditebak. Secara keseluruhan, puisi ini menggambarkan ketulusan dan kerendahan hati dalam merayu Tuhan, meskipun masih dapat diperkuat dengan eksplorasi yang lebih mendalam dan inovatif.