Puisi Vany Dwi Berjudul Tanya Untuk Tuhan 4 Bait 16 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
3
Score
3.2
1 Voters
Puisi 4 Bait 16 Baris Tentang CintaDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
V

Tanya Untuk Tuhan

© Vany Dwi

Seharusnya rasa ini tak pernah ada
Rasa yang tersimpan dalam dada
Namun kini menorehkan luka
Saat aku tahu bahwa kita berbeda

Aku ingin egois untuk bersamamu
Namun, bisakah aku memilikimu?
Bisakah ku wujudkan mimpiku denganmu?
Bisakah ku genggam erat s'lalu tanganmu?

Begitu banyak tanya untukmu Tuhan
Mengapa kita diciptakan?
Mengapa kita dipertemukan?
Mengapa kita tak disatukan?

Tuhan, apakah ini ujian?
Untuk kami yang tak sejalan
Tuhan, apakah ini cobaan?
Untuk kami kuatkan iman


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    3
    3.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi ‘Tanya Untuk Tuhan’ menggambarkan pergulatan batin yang mendalam dan universal. Penulis dengan cermat mengekspresikan rasa frustrasi dan kerinduan dalam hubungan yang terhalang oleh perbedaan. Emosi yang disampaikan cukup kuat, terutama dalam bait-bait yang mengajukan pertanyaan kepada Tuhan. Ini menunjukkan perasaan yang mendalam dan menggugah. Namun, dari segi keindahan bahasa, puisi ini cenderung menggunakan diksi yang sederhana dan klise, yang mungkin membuatnya kurang menonjol dalam hal keunikan. Meskipun demikian, keaslian ide mengenai pencarian makna di balik pertemuan dan perpisahan, serta pertanyaan kepada Tuhan, memberikan kedalaman makna yang patut diapresiasi. Elemen kejutan dalam puisi ini relatif rendah karena tema dan cara penyampaian yang sudah sering ditemukan dalam puisi-puisi bertema cinta dan spiritual. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan perasaan dengan jelas dan memungkinkan pembaca merenungkan makna di balik setiap pertemuan dan perpisahan yang dialaminya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *