Horor
Horor Arsip - AntologiPuisi.com
Puisi Horor adalah sajak-sajak yang cenderung menyeramkan. Berisi Syair-syair kelam yang mungkin membuat merinding. Mungkin akan menakutkan bagi sebagian orang, karena naskah didalamnya mempunyai teks yang gelap. Namun, apapun itu, ini hanya sekedar hasil karya, sebuah kreatifitas dari jalur misteri.
Table of Contents
Gambar Quote Puisi Horor
Puisi Horor bergambar di atas berjudul Tahu Sesuatu karya abudalta
Kumpulan Puisi Dengan Tema Horor
Jika
Jika aku tertidur dalam lelap
Biarkan saja
Jangan bangunkan
Karena hanya itu penghiburku
Jika aku bermimpi tentang kamu
Biarkan saja
Jangan sadarkan
Karena hanya itu pengobat rinduku
Jika nafasku terhenti dalam tidur
Biarkan saja
Jangan berduka
Karena (mungkin) hanya itu caraku...
Lolongan Petaka
Dua belas malam berdetak risau
Suara jangkrik dan lolongan anjing menghiasi malam
Kepala tanpa badan bersuka ria
Diujung jalan setapak langkah menggebu
Malam Jumat kliwon mengeluarkan auranya
Membekukan darah si penyintas malam
Menjentikkan jari menunjuk sang mangsa
Penanda engkau si penguasa malam
Muka beringas...
Seram
Ada sosok hitam gelap tak terlihat
Hati pun ikut terpikat
Tuk melihat
Dan semakin mendekat
Ah…. hampa
Tak ada siapa-siapa
Tapi mengapa
Serasa ada sepasang mata
Yang mengintai
Di balik tirai yang tergontai
Dengan sisa berani dalam hati
Kulangkahkan...
sebujur bangkai
Sunyi sepi…
Diam tak bernafas
Gelap pekat mengancam diri
Tubuh terbujur kaku
Tubuh terbujur sendiri
Hanya sebujur bangkai kita dan amalan kita yang menemani
Hinggar bingar dunia sepi
Tak ada gemerlap lampu dunia
Kini berganti gelap tuk selamanya
Gloomy Sunday
Hungary Version
“Szomorú Vasárnap száz fehér virággal,
Vártalak, kedvesem, templomi imával,
Álmokat kergető vasárnap délelőtt,
Bánatom hintaja nélküled visszajött.
Azóta szomorú mindig a vasárnap,
Könny csak az italom, kenyerem a bánat…
Szomorú vasárnap.
Utolsó vasárnap, kedvesem, gyere el;
Pap is lesz, koporsó,...
Malam Dunia Berbeda
Sepi mencekam mengikat keberanian
Dipinggir sebuah tiang menusuk jalanan
Tangan renta berkeriput memegang kendali
Jiwa-jiwa lama hadir menampakkan diri
Gundah gulana melihat tatapannya
Tiada berharap mimpi atau nyata
Menutup bayang purnama dalam sekejap
Meraih kesempatan mendulang mangsa
Dua dunia berjalan beriringan
Seperti anak...
HITAM
terlelap oleh gelap nya hitam
terdiam tampa ada seorang menemani
terhanyut tertarik pada kelam
kegelapan pun datang menghampiri
bercerita tentang diri hitam tak pernah lari
keinginan tak terpenuhi hitam langsung memberi
membunuh menyiksa diri hitam datang menyudahi
kini hitam bagian diri menjadi teman hingga mati
Tsunami Fukushima
Tolong aku,
Aku seorang murid disana
Dari Minami-Soma, di Fukushima.
Karena Tsunami aku kehilangan teman,
Teman-temanku kehilangan orang tua dan sendirian,
Sahabatku terjebak di Minami-Soma tidak bisa berkendaraan.
Hanya melalui telepon dan email
Aku bisa menghiburnya meski secuil
Dia berjuang melawan rasa takut
dari...
Tahu Sesuatu
sesuatu…
bermata akan matahari
bernafas akan badai
berair mata akan hujan
bersuara akan gemuruh
berhias akan nyawa
berhati akan batu
berjantung akan gunung
berotot akan terjal
bertulang akan pilar
berbulu akan duri
berjalan akan gempa
berkedip akan gerhana
Perihal Skenario Terbaik-Nya
Senja akhir Juli telah berpamit, namun asa kembali memutar jejak langkah yang sudah terlewati
Jejak langkah yang tak mudah untuk dilalui
Jejak langkah yang tak semua berujung bahagia
Jejak langkah yang hampir berujung menyerah
Saat kaki tak lagi mampu melanjutkan langkah mendatangkan kecewa dan luka
Namun...
Lingsir Wengi
Lingsir wengi
Sepi durung biso nendro
Kagodho mring wewayang
Kang ngreridhu ati
Kawitane
Mung sembrono njur kulino
Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno
Nanging duh tibane aku dewe kang nemahi
Nandang bronto
Kadung loro
Sambat-sambat sopo
Rino wengi
...
Serpihan Masa
Kulihat nirwana bertudung duka
Mendung menutupi bintang bintang kejora
Dingin lembab ngilukan tulang tua
Murung suasana pun ikut berbelasungkawa
Aku turut berduka cita jiwaku
Keranda itu telah memasungmu
Berbalut kaffan tua atas nama cinta
Sampaikan do’a sekalipun ke liang asmara
Aku akan menunggui nisanmu
Lingsir Wengi (Versi Film)
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo Tangi nggonmu guling
awas jo ngetoro
aku lagi bang wingo wingo
jin setan kang tak utusi
jin setan kang tak utusi
dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet
Terjemahan :
Menjelang malam, dirimu(bayangmu) mulai sirna
Jangan terbangun dari...
Biasanya sajak-sajak kelam dan gelap lahir dari kepedihan yang mendalam, tidak sekedar puisi sedih, silahkan bandingkan sendiri.
Unsur mistik dalam sebuah karya tulis bukanlah hal baru, ada banyak cerita horor yang dibumbui syair seram sebuah puisi. Sebagai contoh adalah puisi horor yang paling populer, yaitu Gloomy Sunday yang kemudian dipopulerkan melalui lagu oleh Billie Holiday.
Puisi “Sabtu Sedih” (“Szomorú vasárnap” dalam bahasa indonesia) merupakan karya Laszlo Javor, seorang penyair keturunan Hungaria. Puisi yang menceritakan tentang keinginan bunuh diri setelah sang kekasih meninggal. Meski itu hanya karangan Laszlo, banyak kabar menyebutkan bahwa tak lama setelah membuat puisi itu, ia pun bunuh diri. Namun mungkin itu semua tidak benar, hanya bumbu-bumbu yang dibuat orang agar puisi itu laku dipasar, maklum jaman segitu buku masih mahal-mahalnya.
Dengan kemungkinan fakta seperti itu, nampaknya yang dulu seram menjadi komedi, meski tak sehumor puisi lebay lucu.
Contoh yang lain lagi adalah sebuah lirik yang berasal dari puisi, berjudul lingsir wengi. Nah yang ini memang populer dikalangan penggemar horor, tapi tahu kah kalian sejak kapan dikaitkan horor ? dan siapa sebenarnya penulis puisi itu ? [keyword]
Lingsir wengi menjadi lekat dengan horor karena sebuah film indonesia yang berjudul kuntilanak. Pada sebuah adegan, ada lantunan sinden dengan puisi itu untuk memanggil setan kuntilanak.
Lirik yang ada dalam film horor tersebut ternyata sedikit diubah untuk menambah kesan mistis. Syair aslinya merupakan karya orang yang mulia di indonesia, yaitu Sunan Kalijaga, ya, seorang penyiar islam yang juga penyair handal. Sebuah karya yang mulanya ditujukan untuk puisi tentang kehidupan malah jadi puisi horor