Puisi PencilSpirit Berjudul Serpihan Masa 4 Bait 15 Baris

P
Serpihan Masa
© PencilSpirit
Kulihat nirwana bertudung duka
Mendung menutupi bintang bintang kejora
Dingin lembab ngilukan tulang tua
Murung suasana pun ikut berbelasungkawa
Aku turut berduka cita jiwaku
Keranda itu telah memasungmu
Berbalut kaffan tua atas nama cinta
Sampaikan do'a sekalipun ke liang asmara
Aku akan menunggui nisanmu
Menaburi bunga-bunga hikmah surga
Daripadanya akan tumbuh rerumputan
Yang indahkan tiap jengkal kehidupan
26 Agustus 2008
01:00 WITA
Diatas Atapku yang bobrok.
Puisi “Serpihan Masa” mengajak pembaca merasakan kedalaman duka dan kehilangan dengan sangat kuat. Dengan penggambaran yang lugas namun puitis, penulis berhasil menciptakan suasana melankolis yang menyentuh hati. Ungkapan seperti ‘kulihat nirwana bertudung duka’ dan ‘keranda itu telah memasungmu’ menunjukkan kemampuan penulis dalam meramu kata-kata yang menggetarkan jiwa. Keindahan bahasa yang digunakan, meskipun sederhana, mampu mengekspresikan perasaan yang kompleks. Ide tentang kehidupan dan kematian yang diolah dalam puisi ini terasa segar dan orisinal, meskipun tema duka adalah tema umum dalam sastra. Kedalaman makna yang terkandung dalam setiap bait memberikan ruang bagi pembaca untuk merenung dan menemukan interpretasi pribadi. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini tampak minim; alur dan tema yang diusung lebih bersifat prediktabel. Secara keseluruhan, puisi ini sangat menyentuh, namun ada ruang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam hal inovasi dan kejutan.