Puisi Nurrizka Putri Azahra Berjudul Hadirmu Bagai Khayalan 5 Bait 17 Baris
N
Hadirmu Bagai Khayalan
© Nurrizka Putri Azahra
Aku berdiri di sini, sendiri
Menanti hadirmu yang tak pasti
Ku katakan pada luka
Bahwa aku baik-baik saja
Segenap jiwa dan ragaku
Hanya terikat padamu
Lalu dia datang dan mengatakan
jika kau akan kembali pulang
Tersenyum, melihat hadirmu yang hanya seperti khayalan
Apa kabar, Gal?
Apa kau baik-baik saja?
Aku di sini terluka
Menanti hadirmu yang ternyata hanya ilusi belaka
Menjawab semua lara dengan duka yang kau bawa
Lalu dengan ikhlas ku berkata "pergilah"
Untuk apa kau tetap singgah jika hatimu hanya tertuju padanya?
Untuk apa kau kembali jika hanya untuk mengatakan "aku pergi lagi"
Puisi “Hadirmu Bagai Khayalan” menyentuh sisi terdalam dari pengalaman kehilangan dan harapan yang tak terbalas. Penggambaran penantian yang penuh harapan namun pada akhirnya berujung pada kekecewaan menciptakan resonansi emosional yang kuat. Penyair berhasil menghadirkan gambaran perasaan yang kompleks, di mana cinta dan rasa sakit saling berkelindan. Struktur puisi yang sederhana tapi efektif ini menghadirkan kesan mendalam, seolah-olah penulis berbicara langsung kepada pembaca. Meskipun puisi ini kaya akan emosi, penggunaan bahasa dalam beberapa bagian terasa kurang puitis, sehingga mengurangi keindahan keseluruhan. Namun, ide tentang cinta yang hanya menjadi ilusi adalah tema yang cukup orisinal dan dapat mengundang refleksi. Di sisi lain, alur puisi ini cukup dapat diprediksi, tanpa elemen kejutan yang signifikan. Secara keseluruhan, puisi ini memberikan gambaran yang kuat dan emosional, meskipun ada ruang untuk peningkatan dalam hal keindahan bahasa dan elemen kejutan.