Puisi sigit rangga Berjudul kau tlah bersamanya 4 Bait 12 Baris
s
kau tlah bersamanya
© sigit rangga
Apa bila esok pagi
Kau terbangun,,
Lihat lah kaca jendelamu..
Ia kan basah...
Itu bukan embun pagi
yang turun dari
ARZY sana..
Tapi...
Itu adalah air mataku
yang tlah tumpah
Karena kau...
Telah bersamanya...
Puisi “kau tlah bersamanya” berhasil menangkap perasaan kehilangan yang mendalam dengan cara yang sederhana namun sangat menyentuh. Penggambaran suasana pagi yang biasanya ceria justru menjadi simbol kesedihan melalui citra kaca jendela yang basah. Penggunaan frasa ‘air mataku yang tlah tumpah’ secara langsung membawa pembaca merasakan kesedihan penulis, menciptakan ikatan emosional yang kuat. Namun, meskipun bahasa yang digunakan cukup indah, terdapat beberapa repetisi yang dapat dihindari untuk meningkatkan keanggunan puisi. Dari segi keaslian ide, tema cinta yang hilang memang umum, tetapi cara penulis mengekspresikannya melalui elemen pagi dan embun menambah nuansa baru yang menarik. Kedalaman makna juga cukup baik, mengajak pembaca untuk merenung tentang cinta dan kehilangan. Namun, elemen kejutan masih bisa ditingkatkan, mungkin dengan menambahkan twist atau refleksi yang tidak terduga di bagian akhir puisi. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki potensi yang besar untuk menjadi lebih kuat dengan beberapa perbaikan.