Puisi Gadis Tanah Ganja Berjudul BIE 4 Bait 14 Baris
G
BIE
© Gadis Tanah Ganja
Serupa magenta
Hadirmu temaram benamkan kecelaan
Seagung asmara membirama kemesraan
Nada-nada kasmaran merengkuh tak terpatahkan
Dan, selepasnya kau bertahta
Tak perduli berapa banyak usaha
Tak terbilang berapa kali kepura-puraan
Masih belum cukup gejolak rindu memburai
Di kesekian malam pun
Pada embus angin tentangmu terguratkan
Bahwa kau serupa gelora tak henti membadai
Bahwa kau, serumit-rumitnya debaran
Dalam sebuah kerahasiaan
Aceh, 06 Desember 2020
Puisi “BIE” berhasil menyentuh aspek emosional yang mendalam, mengungkapkan kerinduan dan kecintaan yang kompleks. Penggunaan kata-kata seperti ‘magenta’, ‘kecelaan’, dan ‘gelora’ memberikan nuansa yang kuat, menciptakan gambaran visual dan emosional yang jelas. Penyair menggunakan metafora yang kaya untuk menggambarkan cinta dan kerinduan, meskipun terkadang terasa agak berlebihan. Keindahan bahasa yang dipilih memperkaya makna puisi ini, membuat pembaca merasakan gelombang perasaan yang dinamis. Namun, meski ide cinta dan kerinduan adalah tema yang cukup umum, penyampaian yang unik dalam konteks ini memberikan keaslian tersendiri. Kedalaman makna dalam puisi ini cukup baik, meskipun bisa lebih ditingkatkan dengan eksplorasi tema yang lebih dalam. Elemen kejutan, meskipun ada dalam beberapa penggambaran, tidak sepenuhnya berhasil menciptakan dampak yang mengejutkan. Secara keseluruhan, “BIE” adalah karya yang menyentuh hati, dengan potensi yang besar untuk menggugah perasaan pembaca.