Puisi JEQ Berjudul Air Mata 4 Bait 16 Baris
J
Air Mata
© JEQ
Setitis air mata jatuh ke bumi
Aku pendosa dari segala segi
Tuhan membenci aku pasti dibasmi
Rosak harapan tetap membuta tuli
Setitis lagi air mata jatuh ke bumi
Sebak dada menimbulkan segala nista
Adakah aku layak digelar suami?
Jika pasanganku punya rasa terista
Hujan turun dengan lebat di malam hari
Pena menjadi saksi aku melamari
Sedih, kecewa dan tetap mahu mencari
Erti sebenar emosi kita tak selari
Berlantaikan sejadah aku menangis lagi
Kau bolak balikkan rasa ini berbagi-bagi
Sembarangan kau hadirkan misi berani
Menghilang tanpa punca sehingga kini
Puisi “Air Mata” ini berhasil menyentuh sisi emosional pembaca dengan penggambaran rasa penyesalan dan kesedihan yang mendalam. Penyair menggambarkan perjalanan batin yang penuh dengan keraguan dan keputusasaan, menciptakan suasana yang sangat relatable bagi banyak orang. Penggunaan simbolisasi air mata dan hujan menambah kedalaman makna, mencerminkan pertikaian antara harapan dan kenyataan yang menyakitkan. Namun, meskipun ada keindahan dalam penggambaran emosi, ada beberapa bagian yang terasa agak repetitif, yang dapat mengurangi dampak keseluruhan. Dalam hal keaslian, tema ini mungkin tidak sepenuhnya baru, tetapi penyampaian pengalaman pribadi yang kuat memberikan nuansa unik. Secara keseluruhan, puisi ini menggugah perasaan, meskipun bisa diperbaiki dalam hal variasi bahasa dan eksplorasi ide. Keseluruhan, ini adalah karya yang tulus dan menyentuh.