Tunda - AntologiPuisi.com
a
Tunda
© abudalta
usai duri bunga layu terpetik perihnya sisa peluh
iringi sekilas ratapan tangis yang damba lelap mata
akal tak lagi beri buramnya petuah yang bijaksana
haruskah ku ingkari wangi gejolak rencana dini
mungkinkah aku tanggalkan lusuhnya riak janji hakiki
dapatkah aku endapkan legitnya laras cita nurani
sengaja aku benamkan ukiran coreng terukir di hati
serasa kujajakan setanggung sapa baurkan aksi
usia bangkit
emosi resah
harmoni lebur
logika mati
debu terbang
badai kelabu pergi
cakrawala pelangi sembunyi
Mega kabur
semu sukma hancur
bersama tajam cetusan Guntur
050403