Puisi JEQ Berjudul Esok Atau Lusa 4 Bait 16 Baris
J
Esok Atau Lusa
© JEQ
Aku punya rasa yang tak terungkapkan
Mahupun albi tak rela atau mulut terbungkam
Gerimis mengundang hujan peneman
Luaran bingit namun dalaman mendiam
Dimamah hari esok ataupun lusa
Tetap berjalan waktu kian binasa
Bukanku berniat tangguh atau tergesa
Cuma melihatmu kian hari makin selesa
Seluruh isian tahu intipati hari itu
Andai umat membenci aku dibaling batu
Jika menanti tidak melibatkan waktu
Maka kau keras hati jadi kematu
Luruh daun bersama rasa berkecai
Aku redha biar semuanya terabai
Tak perlu toleh apatah lagi lambai
Kau selamat dari ditiup angin badai
Puisi “Esok Atau Lusa” menampilkan sebuah perjalanan emosional yang dalam, di mana penulis dengan cermat mengekspresikan ketidakpastian dan kerinduan yang terpendam. Pilihan kata yang digunakan, seperti ‘gerimis’, ‘badai’, dan ‘luruh daun’, menciptakan suasana melankolis yang menyentuh. Namun, ada beberapa bagian yang terasa agak repetitif, yang bisa mengurangi dampak emosional keseluruhan. Meski demikian, keindahan bahasa yang digunakan tetap mampu menarik perhatian pembaca. Konsep waktu yang berulang kali disinggung memberikan dimensi yang menarik, mengajak pembaca merenungkan arti dari menunggu dan ketidakpastian. Namun, saya merasakan kurangnya elemen kejutan yang bisa mengubah arah pemahaman pembaca secara mendalam. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan nuansa kerinduan dan harapan, meskipun bisa lebih berani dalam eksplorasi ide dan penutup yang lebih mengejutkan.