Puisi Julia Berjudul Dentingan Rindu 2 Bait 7 Baris
J
Dentingan Rindu
© Julia
Pada manik yang tak dapat lagi ku pandang
Pada paras yang kini menghilang
Seuntai kata kutitipkan rindu untukmu
Jangan tanya mengapa karena ia tak tadapat bersua
Hanya dentingan yang mengukur waktu
Bukan kepada rembulan atau mentari
Tetapi pada hati yang kau curi
Puisi “Dentingan Rindu” berhasil menyentuh hati dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun sarat makna. Penulis berhasil menggambarkan kegundahan dan kerinduan yang mendalam lewat ungkapan yang langsung dan lugas. Frasa “dentingan yang mengukur waktu” memberikan nuansa waktu yang berkesinambungan, menunjukkan bagaimana rindu menjadi bagian dari perjalanan hidup yang tak terpisahkan. Namun, ada beberapa bagian yang terasa sedikit klise, seperti “rembulan atau mentari” yang umum digunakan dalam puisi cinta. Keaslian ide masih bisa digali lebih dalam, dengan eksplorasi lebih lanjut tentang bagaimana rindu dapat diungkapkan dalam bentuk lain yang lebih unik. Secara keseluruhan, puisi ini memberikan pengalaman emosional yang kuat, meskipun elemen kejutan dapat ditingkatkan agar pembaca lebih terkesan. Dengan keindahan bahasa yang cukup memikat, “Dentingan Rindu” adalah sebuah karya yang layak diapresiasi, meski masih ada ruang untuk inovasi dalam penyampaian ide.