Puisi Musihah Berjudul Rindu 6 Bait 16 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
4
Score
3.6
1 Voters
Puisi 6 Bait 16 Baris Tentang RinduDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
M

Rindu

© Musihah

Gemerlap redup silih berganti
Gelak tawa sendu semakin membekas dihati
Semua bercampur aduk menmbungkus hari
Dinikmati setitik demi setitik

Tapi...

Rasa ini sudah tak bisa ditahan
Rindu ini tak bisa bersabar
Walau barang sebentar
Memaksa ingin segera dibereskan

Akan sampai kapan kau bertahan?
Akan sampai kapan kau tertahan?
Coba fikirkan, wajah wajah perindu merindumu

Sudahlah...
Tepis jarak itu, singkirkan kerikil kecil di depanmu
Sudah waktunya kau pulang nak.

Jakarta,16 juni 2020


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    4
    3.6/5
    OVERALL SCORE

    Puisi berjudul “Rindu” ini berhasil menyampaikan perasaan kerinduan yang mendalam dengan cara yang sederhana namun menyentuh. Penggunaan frasa seperti “gemerlap redup” dan “gelak tawa sendu” menciptakan visual yang kuat dan kontras emosional yang menambah intensitas rasa rindu yang digambarkan. Penulis dengan cerdas memadukan elemen kebahagiaan dan kesedihan, menciptakan suasana yang kompleks. Meskipun tema kerinduan ini bukanlah yang baru dalam puisi, penulis berhasil menawarkan nuansa yang segar melalui pendekatan dan ungkapan yang jujur. Saran untuk perbaikan mungkin terletak pada eksplorasi lebih lanjut terhadap struktur dan ritme, yang dapat memperkuat irama puisi. Namun, secara keseluruhan, puisi ini sangat menggugah dan menyentuh hati. Rindu yang diangkat terasa universal, membuat banyak pembaca dapat merasa terhubung dengan pengalaman tersebut.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *