Puisi Rinda Sandria Berjudul 2020 5 Bait 25 Baris
R
2020
© Rinda Sandria
Jelita di ujung warsa
Malam mengukir indah purnama
Setahun memetik ruas rindu
Memori ini takkan terkikis waktu
Bolehkah ku kenang dirimu?
Ingat lagi jalan yang pernah kita tapaki
Ingat kembali apa yang kau jejali
Jelas tak sesuai rencana
Apakah ini sengaja?
Kau ciptakan lara dan derita
Atau memang tuhan sedang murka
Di beri-Nya kutukan untuk manusia
Dua ribu dua puluh
Dengan hari hari yang telah di tempuh
Banyak jiwa yang terrengkuh
Layaknya film drama
Isak tangis dan tanda tanya
Mungkin ini adalah akhirnya
Maka,
Izinkanlah aku pamit
Meninggalkan rasa sakit
Walau harus memulai dari bawah
Rasa lelah, tangis dan keluh kesah
Mari kita akhiri dengan perayaan paling meriah.
Yogyakarta, 31 Desember 2020
Puisi “2020” menampilkan sebuah refleksi yang mendalam tentang perjalanan waktu dan pengalaman emosional yang dialami penulis. Dalam bait-baitnya, ada kekuatan emosional yang kuat, terutama ketika menggambarkan rasa sakit dan kerinduan. Penggunaan kata-kata seperti ‘purnama’, ‘memetik ruas rindu’, dan ‘laranya’ memberikan nuansa puitis yang indah, meskipun ada beberapa frasa yang terasa sedikit klise. Dari segi keaslian ide, puisi ini berhasil menangkap perasaan kolektif yang dialami banyak orang di tahun 2020, meskipun tema tentang kesedihan dan kehilangan bukanlah yang baru. Kedalaman makna dalam puisi ini cukup signifikan, terutama saat menyentuh tentang perjalanan menuju pemulihan dan harapan di akhir tahun. Namun, elemen kejutan dalam penyampaian mungkin kurang optimal, karena struktur dan tema yang diusung cukup dapat diprediksi. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menarik perhatian dan menyentuh hati, meskipun masih ada ruang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam penggunaan bahasa dan ide yang lebih segar.