Puisi Denza Perdana Berjudul Akhir Cahaya 2 Bait 8 Baris

Keaslian Ide
4
Elemen Kejutan
3
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
5
Keindahan Bahasa
5
Score
4.2
1 Voters
Puisi 2 Bait 8 Baris Tentang AlamDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
D

Akhir Cahaya

© Denza Perdana

Seakan dunia sedang tertawa
tergelitik oleh tingkah manusia
sujud punya makna jumawa
zalim kian lazim dan biasa

Maka bumi berguncang manasuka
setelah adil berdiri, cahayanya mati terlindas dusta
Tepat saat itu terjadi,
hari berhenti lalu menyucikan diri


One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    5
    4.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Akhir Cahaya” berhasil menangkap nuansa pertentangan antara keadilan dan ketidakadilan, sehingga menciptakan resonansi emosional yang mendalam. Penggunaan frasa seperti ‘tingkah manusia sujud punya makna jumawa’ menunjukkan pengamatan tajam terhadap perilaku manusia yang sering kali menentang norma moral. Keindahan bahasa tercermin dalam pemilihan kata yang kuat dan ritmis, seperti ‘cahayanya mati terlindas dusta’, yang memadukan keindahan dengan kegelapan tema yang diangkat. Ide yang dihadirkan cukup orisinal, membawa pembaca pada refleksi tentang kondisi dunia saat ini, meskipun tidak sepenuhnya baru. Kedalaman makna terasa kuat, karena puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan implikasi dari keadilan yang hilang. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini agak minim; meskipun ada beberapa momen yang menarik, puisi ini lebih banyak mengandalkan kekuatan narasi dan emosi daripada twist yang tak terduga. Secara keseluruhan, “Akhir Cahaya” adalah karya yang kuat, menggugah, dan penuh makna, meskipun ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut dalam hal kejutan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *