Puisi Ivan refki aditya Berjudul Menyulam sobekan hati 1 Bait 16 Baris
I
Menyulam sobekan hati
© Ivan refki aditya
Kurajut kembali sisa sisa harap ..
Yang tersangkut di pekatnya malam ..
Aku ingin menyunting bulan ..
Menyusup relung pusaran hati ..
Hingga bisa menyosong pagi ..
Menyulam kembali sobekan hati ..
Agar kelak ..
Saat kau lupa tentang dirimu ..
Kau bisa membaca dan merobek dengan nadimu sendiri ..
Tapi ingat ..
Jika dia menyakitimu ..
Jangan pernah ragu datang padaku ..
Sebab ..
Disini ada bahu penopang risau..
Ada telinga yang menjadi pendegar setia ..
Dan ada jemari pengusap air mata ..
Puisi “Menyulam sobekan hati” menyuguhkan nuansa emosional yang mendalam, dengan gambaran yang kuat tentang harapan dan dukungan. Penggunaan kata-kata seperti ‘kurajut’, ‘menyunting bulan’, dan ‘menyulam kembali sobekan hati’ menciptakan citra yang kaya dan menyentuh, mencerminkan kerentanan serta kekuatan dalam menghadapi luka. Selain itu, penulis berhasil menghadirkan keindahan bahasa yang puitis, meskipun ada beberapa frasa yang mungkin terasa klise. Keaslian ide tentang mendukung seseorang yang terluka sangat relevan dan terasa otentik, meskipun mungkin sudah sering diangkat dalam tema puisi cinta dan persahabatan. Kedalaman makna puisi ini cukup mengesankan, menawarkan refleksi tentang hubungan dan penghiburan di saat-saat sulit. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini bisa lebih diperkuat, karena pembaca mungkin sudah dapat menebak arah perasaan yang disampaikan. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan karya yang menyentuh dan menginspirasi, layak untuk diapresiasi dan direnungkan lebih dalam.