Puisi Yosua Fordinan Sibuea Berjudul Walau Hanya Sebuah Senyum 5 Bait 17 Baris
Y
Walau Hanya Sebuah Senyum
© Yosua Fordinan Sibuea
Walau hanya sebuah SENYUM,
Namun cukup untuk membuat jantung kencang BERDENTUM,
Seperti sentuhan aliran kecil SETRUM,
Atau tusukan kecil sebuah JARUM.
Walau hanya sebuah SENYUM,
Yang jarang terlihat didepan UMUM,
Namun saat muncul bertemu MOMENTUM,
Tercipta karya yg mampu membuat KAGUM,
Mencuri seluruh perhatian FORUM,
Menembus hati kian TERCANTUM.
Walau hanya sebuah SENYUM,
Namun indah bagaikan kuncup dari bunga yg MENGUNTUM,
Menawan bagaikan tenun dengan corak biru TARUM.
Menarik bagaikan buah yg telah mencapai RANUM,
Dan begitu menenangkan bagaikan isi sebuah VOTUM.
Walau hanya sebuah SENYUM.
YS
Puisi yang berjudul ‘Walau Hanya Sebuah Senyum’ ini menyajikan sebuah eksplorasi puitis yang manis tentang kekuatan sebuah senyum. Dengan menggunakan permainan bunyi yang menekankan kata-kata berima, puisi ini menciptakan sensasi ritmis yang menyenangkan saat dibaca. Penggunaan metafora seperti ‘sentuhan aliran kecil setrum’ dan ‘tusukan kecil sebuah jarum’ berhasil menggambarkan intensitas emosi yang bisa ditimbulkan oleh sebuah senyum, meskipun sederhana. Meski demikian, ide sentral dari puisi ini terasa agak klise, karena banyak karya sastra yang telah menggambarkan keindahan dan kekuatan senyuman. Namun, penyair berhasil memberikan sentuhan personal dengan menciptakan aliterasi dan asonansi yang memperkaya keindahan bahasa. Kedalaman makna dari puisi ini terletak pada kesadaran akan dampak emosional yang bisa ditimbulkan oleh hal-hal yang tampak sederhana. Ini mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan sehari-hari, tindakan kecil dapat memiliki efek yang besar. Meskipun elemen kejutan dalam puisi ini tidak begitu menonjol, keseluruhan karya masih mampu menyentuh hati pembaca dengan cara yang lembut dan hangat.