Puisi Gadis Tanah Ganja Berjudul SAKTAH 4 Bait 9 Baris
G
SAKTAH
© Gadis Tanah Ganja
Diantaranya
Kita hanya menjeda sejenak
Memilih mensaktahkan diri sesaat nafas
Dan setidaknya
Ghunnah ini terus menderu syahdu
Mendayu hingga pada waqaf yang lazim dan mutlak
;Berhenti
Di kemudiannya
Aceh, 11 November 2020
Puisi “SAKTAH” menawarkan pengalaman yang mendalam tentang perenungan diri dan momen hening yang penting dalam hidup. Dengan pembukaan yang sederhana namun menohok, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari jeda dan keputusan dalam hidup. Frasa ‘mensaktahkan diri’ memberikan kesan bahwa ada ruang untuk refleksi dan transformasi, yang sangat kuat secara emosional. Pilihan kata yang digunakan menciptakan keindahan tersendiri, terutama dalam penggunaan istilah musik seperti ‘ghunnah’ yang memberikan nuansa melankolis dan harmoni. Namun, meskipun puisi ini kaya akan elemen puitis, ada rasa bahwa ide yang diusung meski orisinal, masih terjebak dalam konteks yang cukup umum. Kedalaman makna puisi ini juga memerlukan eksplorasi lebih lanjut untuk menggali kompleksitas dari tema yang diangkat. Terakhir, walaupun terdapat beberapa elemen kejutan dalam gaya penulisan, keseluruhan puisi ini terasa relatif dapat diprediksi bagi pembaca yang akrab dengan tema serupa. Secara keseluruhan, “SAKTAH” berhasil memancing emosi dan memberikan pengalaman membaca yang menyentuh, meski masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut dalam aspek keaslian dan kejutan.