Puisi PencilSpirit Berjudul Harmoni Cinta 2 Bait 8 Baris

P
Harmoni Cinta
© PencilSpirit
Cinta mulai memainkan not-not rindu,
Pada dawai senyum manismu,
Adakah kau lantunkan untukku ?,
Sebaris bait "aku mencintaimu" ?
Harmoni yang tercipta,
Bergema di dinding-dinding asa,
Mengikisnya menjadi air mata,
Hingga runtuh bersama usia.
Puisi “Harmoni Cinta” berhasil menangkap esensi cinta yang kompleks dengan penggunaan metafora musikal yang sangat menarik. Penggambaran cinta sebagai not-not rindu dan melodi yang bergema menciptakan suasana yang intim dan menyentuh. Penggunaan pilihan kata seperti ‘dawai’ dan ‘air mata’ menambah kedalaman emosional yang terasa sangat kuat. Namun, ada kalanya struktur puisi ini terasa agak linier, sehingga mengurangi elemen kejutan yang diharapkan dalam karya sejenis. Meskipun ide cinta dan kerinduan bukanlah hal yang baru, penyampaian yang khas dan penggunaan simbolisme memberikan keaslian tersendiri. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki keindahan bahasa yang sangat memikat, meski kedalaman makna bisa lebih dieksplorasi lagi. Secara keseluruhan, ini adalah karya yang layak diapresiasi, terutama bagi mereka yang menghargai nuansa emosional dalam puisi.